DIABETES
MELITUS
(Kencing Manis)
BILIK BEKAM MADURA
Definisi
Diabetes Melitus
Diabetes Melitus
adalah penyakit yang ditandai dengan kenaikan kadar gula darah sebagai akibat
adanya gangguan dalam produksi insulin atau akibat tidak terserapnya insulin
oleh reseptor-reseptornya, atau akibat kedua faktor tersebut secara bersamaan.
Tipe-Tipe
Diabetes Melitus dan Apa yang Terjadi
1.
Diabetes
Tipe 1
: biasanya terjadi pada orang-orang berusia muda dan jarang terjadi pada
orang-orang berusia lanjut. Pada umumnya, penyakit ini muncul pada orang-orang
berbadan kurus. Kadar insulin yang diproduksi oleh kelenjar pangkreas biasanya
hanya sedikit disertai dengan menurunnya respon sel-sel beta di pulau
langerhans pada pangkreas untuk memproduksi insulin. Penderita diabetes tipe
ini pada umumnya membutuhkan suntikan insulin dari luar. Dalam beberapa
penelitian, terlihat adanya beberapa antibodi anti insulin dan antibodi ati sel
beta di pulau langerhans di pankreas. Hal ini terjadi akibat ifeksi virus atau
beberapa faktor kimiawi.
2.
Diabetes
Tipe 2
: biasanya lebih ringan dibandingkan dengan tipe 1. Pada umumnya terjadi pada
orang-orang berusia lanjut. Umumnya, diabetes jenis ini tidak diketahui
penyebabnya. Hanya saja, dalam pengamatan tampak terjadinya penurunan kepekaan
reseptor insulin dalam merespon insulin yang diproduksi oleh pankreas pada
sebagian besar penderita diabetes tipe ini. Tampak pula penurunan kepekaan
sel-sel beta di pankreas dalam merespon kadar gula dalam darah. Juga terjadi
pembesaran sel-sel beta pada penderita dibetes tipe ini.
Zat-zat sisa
meteabolisme usus (visceral metabolites)
yang mengendap di vena portal berperan memperlambat metabolisme hati dan
meningkatkan kadar glukosa yang keluar darinya.
Ketika
produksi insulin meningkat, maka tubuh mengurangi kepakaan reseptor-reseptor
insulin. Kadang-kadang, sisa pengaruhnya masih terasa ketika kadar insulin
sudah terkendali.
Sebagian zat
asam (heksosamin) terserap ke dalam
otot dan lemak sehingga menyebabkan terjadinya gangguan dalam transmisi
glukosa. Akibatnya, kadar gula meningkat karena meningkatnya pengaruh
reseptor-reseptor insulin.
Gejala
dan Problem pada Diabetes Melitus
1. Meningkatnya
frekuensi buang air kecil di malam hari.
2. Meningkatnya
rasa lapar.
3. Meningkatnya
rasa haus.
4. Setelah
beberapa waktu, penyakit ini kadang-kadang berpengaruh terhadap pembuluh darah
arteri dan vena, retina mata, dan ginjal. Kadang juga menyebabkan terjadinya
peradangan pada saraf-saraf perifer, kelemahan seksual, dan berbagai masalah
lainnya.
Efek
Bekam terhadap Penderita Diabetes
Ø Bekam
berperan menstimulasi sirkulasi darah dan suplai nutrisi ke sel-sel beta di
pankreas. Bekam juga mengendalikan produksi insulin, baik dalam kasus
kekurangan insulin (hipoinsulinisme) yang terjadi pada penderita Dibates tipe 1 maupun dalam kasus
kelebihan insulin (hiperinsulinisme) sebagaimana yang terjadi pada penderita Diabetes tipe 2.
Ø Zat
netrit oksida (NO) yang diproduksi tubuh karena stimulasi sayatan dalam proses
bekam, berperan meningkatkan sirkulasi darah di pankreas dan berpengaruh
mengendalikan kadar insulin.
Ø Kuatnya
isapan dalam proses pembekaman berperan mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme
usus dari sirkulasi portal di hati sehingga akan meningkatkan proses
metabolisme di hati dan mengurangi kadar gula.
Ø Kekuatan
isapan dalam proses pembekaman mengeluarkan berbagai macam zat asam
(heksosamin) dari otot dan jaringan lemak di bawah kulit sehingga embuka jalan
bagi insulin untuk melekat pada reseptor-reseptornya serta meningkatkan
kepekaan reseptor insulin sehingga mengurangi kadar gula.
Ø Bekam
berperan menstimulasi sirkulasi darah di otot sehingga meningkatkan metebolisme
zat gizi dan meningkatkan konsumsi glukosa oleh otot. Selanjutnya, kepekaan
reseptor insulis meningkat sehingga membantu mengurangi kadar gula. Ini persis
seperti efek olahraga dan aktivitas fisik terhadap kadar gula dalam darah.
Catatan
1.
Penderita
diabetes harus melakukan pemeriksaan kadar gula darah langsung sebelum berbekam
dan sehari sesudah berbekam.
2.
Penderita diabetes
jangan menggunakan insulis setelah berbekam, karena berbekam langsung
menurunkan kadar gula. Adapun penderita diabetes yang mengonsumsi pil,
hendaklah mengurangi dosisnya.
3.
Penyayatan
untuk penderita diabetes hanya berupa tusukan tipis, buan sayatan seperti
biasanya karena sayatan itu barangkali bisa menimbulkan problem pemulihan luka,
terutama bila sayatan itu pada bagian telapak kaki atau telapak tangan.
4.
Lokasi yang
dibekam dioles dengan kompres antibiotik sehingga membantu membunuh bakteri dan
mempercepat pemulihan luka tusukan.
5.
Penderita
diabetes harus mengatur pola makan sehingga memperoleh kesembuhan, dengan izin
Allah. Jangan mengonsumsi zat lemak, kalori, dan gula kecuali dalam kadar rendah
sekali. Hendaklah ia banyak mengomsumsi sayuran, buah-buahan dan protein.
6.
Penderita
diabetes harus berusaha segera menurunkan berat badan, karena akan membantu
mengendalikan kadar gulanya.
7.
Penderita
diabetes harus menghindari situasi-situasi yang menyebabkan stress, karena
tekanan stress dan situasi psikis yang buruk kadang-kadang meningkatkan kadar
gula.
8.
Penderita
diabetes hendaklah melakukan olahraga dan aktivitas fisik ringan sehingga akan
membantu menurunkan kadar gula dalam darah.
9.
Penderita
diabetes hendaklah tetap mengonsumsi obat-obat kimia, seperti pil atau insulin
secara teratur. Tidak ada kontradiksi antara bekam dan obat-obat tersebut.
10.
Penderita
diabetes hendaklah menggunakan sarana pengobatan lain yang dijelaskan oleh
Rasulullah saw seperti doa dan sedekah.
Eksperimen
dan Hasil Terapi
Kadang-kadang,
setelah melakukan terapi bekam, penderita diabetes memperoleh kesembuhan total
dari penyakit diabetes, dengan izin Allah. Kadang-kadang tidak sampai sembuh,
tetapi bekam bisa mengendalikan kadar gula pada beberapa penderita. Penyembuhan
bisa diperoleh antara 3 hingga 10 kali terapi, tergantung keparahan penyakit.
Sumber : Al-Usus Al-‘Ilmiyah lil Mu’jizah
An-Nabawiyyah Al-Hijamah (Dr. Ahmad Razak Sharaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar