Jumat, 23 April 2010

KELUARKAN DARAH KOTOR DENGAN METODE BEKAM

Coba kita sedikit mengingatkan kembali metode bekam yang kaya akan manfaat  bagi kesehatan tubuh manusia. Pengertian“Al-Hijamah” atau Hijamah dalam bahasa Arab berarti torehan darah, istilah ini berbeda dengan istilah “Al-Fashd” yang berarti pembuangan darah. Istilah Hijamah dalam masyarakat Melayu lebih dikenal dengan nama “Bekam” yang berarti “pelepasan darah kotor”. Dalam masyarakat Indonesia lebih dikenal dengan istilah Kop atau Cantuk yang berasal dari bahasa Inggris “Cupping”.

Hijamah sudah dikenal sejak zaman purba, yaitu sejak kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir, Saba, dan Persia. Dalam ilmu kedokteran Islam, Hijamah dipraktekkan secara hati- hati, yaitu hanya dilakukan pada kasus pembekuan darah/ penyumbatan dalam pembuluh darah, karena fungsi Hijamah sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh/ badan.

Hijamah merupakan suatu teknik pengobatan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw yang telah lama dipraktekkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala, kini pengobatan ini di modernkan dan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif serta tanpa efek samping. Adapun teknik pengobatan Hijamah adalah suatu proses membuang darah kotor (toksin/racun) yang berbahaya dari dalam tubuh, melalui bawah permukaan kulit.

Toksin adalah endapan racun/ zat kimia yang tidak bisa diurai oleh tubuh kita. Sedangkan yang dimaksud darah kotor adalah darah yang mengandung racun atau darah statis yang menyumbat peredaran darah sehingga sistem peredaran darah tidak dapat berjalan dengan lancer. Timbunan racun yang terdapat dalam darah manusia menyebabkan tidak berfungsinya mekanisme pertahanan tubuh (sistem immun tubuh).

Kondisi ini sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan, baik fisik maupun mental. Akibatnya akan terasa lesu, murung, resah, linu, pusing, dan senantiasa merasa kurang sehat, cepat bosan dan mudah naik pitam. Ditambah lagi dengan angin yang sulit dikeluarkan dari dalam tubuh, akibatnya tubuh akan akan mudah kena jangkitan penyakit mulai dari yang ringan seperti influenza sampai dengan penyakit degeneratif semacam stroke, darah tinggi, kanker atau kencing manis, bahkan sampai gangguan kejiwaan.
Toksin yang berada dalam tubuh/badan manusia berasal dari :
1. Pencemaran udara, seperti asap kendaraan, pabrik, pembuangan limbah kimia, dll.
2. Makanan siap saji (fast food), karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk tubuh, seperti zat pengawet, zat pewarna, zat aroma (essense), penyedap rasa (MSG/ Mono Sodium Glutamat).
3. Hasil pertanian, seperti pestisida, insektisida, fungisida, herbisida.
4. Kebiasaan buruk (bad habit), seperti merokok, makan tidak teratur, makan tidak bersih, makan tidak seimbang, terlalu panas atau dingin, terlalu asam, dll.
5. Obat-obatan kimia, karena mempunyai efek merusak organ atau mikroba yang normal dalam tubuh. Misalnya pada pasien penderita asam urat maka obat-obat yang diberikan mempunyai efek samping pada ginjal sehingga akan dapat mengakibatkan gagal ginjal kronik dan harus cuci darah.

Melihat asal toksin tersebut, maka betapa kritisnya kondisi lingkungan kita. Sewaktu-waktu bisa saja kita atau keluarga dapat menjadi korban toksinisasi. Untuk mengetahuinya ada baiknya kita mengenal lebih dulu gejala akibat toksinisasi.
1. Orang yang terjangkiti toksin, biasanya pada usia muda sudah mengalami penyakit degeneratif, seperti kanker, kencing manis/ diabetes mellitus, hipertensi, gagal ginjal, dll.
2. Terjadinya kerusakan sel spermatozoid dan sel telur (ovum), sehingga tidak subur/ mandul.
3. Menurunnya tingkat kecerdasan, pelupa, kurang konsentrasi.
4. Terjadi pengendapan toksin di dalam usus, hati, ginjal, serta jantung dan saluran darah.
5. Meningkatnya depresi, stress, dll.
6. Mikroba positif (Probiotik) dalam tubuh akan musnah dan merusak sistem pencernaan.
7. Menurunnya sistem imunitas (kekebalan) tubuh.