Asam
urat, gout, pirai sendi adalah penyakit yang terjadi karena penumpukan asam
usat dalat tubuh secara berlebihan, baik akibat meningkatnya produksi,
menurunnya pembuangan melalui ginjal, atau akibat peningkatan asupan makanan
yang kaya zat purin. Asam urat atau uric
acid merupakan produk akhir dari penghancuran purin, yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah,
zat purin terdapat dalam tubuh manusia dan dapat ditemukan pada semua makanan
yang bersumber dari sel hidup.
Berdasarkan
penyebabnya, asam urat digolongkan atas penyakit gout primer dan sekunder. Secara
medis 99% jenis penyakit gout primer belum diketahui penyebabnya (idiopatik). Dugaan umum penyebab pada kasus
gout primer berkaitan dengan kombinasi factor genetis dan factor hormonal yang
menyebaban terjadinya gangguan metabolism dimana pada akhirnya dapat
mengakibatkan terjadinya peningkatan produksi asam urat atau berkurangnya
pengeluaran asam urat melalui ginjal.
Peningkatan
produksi asam urat juga bisa dikarenakan penyakit darah (penyakit sumsum
tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obatan kanker, vitabin B12),
atau karena obesitas (kegemukan) dan tingginya kadar trigliserida. Adapun rasa
sakit yang sering terjadi pada sendi dalam kasus gout (asam urat) disebabkan
karena terbentuknya endapan Kristal monosodium urat monohidrat pada sendi atau
tendon (urat keras yang menghubungkan otot dengan sendi atau yang menghubungkan
otot dengan tulang). Proses pengendapan tersebut dapat menyebabkan peradangan
akut dan umum dikenal sebagai arthritis gout atau reumatik gout.
Gejala
awal serangan reumatik gout adalah terjadinya nyeri di pangkal ibu jari kaki
sebelah dalam, tungkai atau pergelangan kaki pada pagi hari. Pada bagian
tersebut akan nampak membengkak, kemerahan, terasa panas, atau hangat dan nyeri
bila disentuh ataupun dibuat jalan. Selanjutnya secara klinis dampak gout (penyakit
asam urat) adalah terbentuknya tofus (tumpukan kristal padat dan keras ),
benjolan pada sendi, atau bahkan deformitas (kelainan bentuk tulang).
Bekam
pada kasus asam urat bertujuan untuk membuang toksin dan hasil metabolit lain (asam
urat, kolesterol, dll) yang sudah rusak menjadi sampah sehingga dapat
memberikan dampak merusak bagi tubuh. Selain itu juga untuk memperbaiki fungsi
ginjal, sehingga dapat memetabolisme dan membuang kelebihan asam urat dengan
lebih baik. Bekam juga menstimulasi pelepasan endorphin dan enkefalin yang
berperan dalam mengurangi kepekaan (sensitifita ) terhadap nyeri. Kedua zat ini
dilepaskan karena terjadinya nyeri ringan akibat isapan dan sayatan alat bekam.
Nitrit oksida (NO) adalah zat yang berperan meningkatkan pelepasan kedua zat
ini di bagian tertentu pada otak, di karenakan beberapa faktor eksternal
seperti cidera dan luka. Sebagai contoh pengaruh stimulasi endorphin dan
enkefalin adalah, ketika sedang asik bekerja, seseorang tidak akan merasakan
luka ringan yang mungkin terasa sangat nyeri sehabis kerja di saat badannya
sudah tenang dan mengetahui dirinya terluka.
Kondisi
kejiwaan yang baik lebih mendukung untuk membantu pelepasan semua zat tersebut,
karena zat tersebut dikenal sebagai zat pengatur kegembiraan internal. (endogenous pleasure substances). Pelepasan
zat tersebut akan berkurang apabila kondisi kejiwaan memburuk. Sementara,
berdasarkan penelitian –skripsi– yang telah saya lakukan bersama ulfin pada
tahun 2012, bekam terbukti efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien hiperurik (kelebihan asam urat). Kenyataannya,
rangsangan pada kulit berupa sentuhan, pijatan, jarum akupuntur terlebih
sayatan pisau bekam akan menyebabkan sel mast melepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta
zat-zat lain yang belum diketahui.
Histamin
bermanfaat dalam proses perbaikan sel yang sakit, anti radang, serta memacu
pembentukan reticulo endothelial cell,
yang akan meningkatkan daya resistensi (daya tahan) dan imunitas (kekebalan)
tubuh. Di lain sisi, berbagai zat yang dilepaskan akibat mekanisme bekam
tersebut menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah kapiler. Efek pelebaran
juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Reaksi-reaksi
itu menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah yang memicu
timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku.
Bahkan
seorang ilmuan Jerman, Johan Opeli, telah membuktikan bahwa perangsangan pada
titik-titik meridian dengan bekam dapat mencapai 10 kali lipat efek pelepasan
berbagai zat yang telah disebutkan, dibanding dengan menggunakan jarum
akupunktur. Sementara di penelitian berbeda menunjukkan pembekaman dikulit akan
menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang dilanjutkan pada cornu
posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamicus ke arah thalamus yang
akan menghasilkan endorphin.
Sedangkan
sebagian rangsangan lainnya akan diteruskan melalui syaraf eferen simpatik
menuju motor neuron dan menimbulkan refleks intubasi nyeri. Efek lainnya adalah
dilatasi (pelebaran) pembuluh darah kulit dan memperbaiki kerja jantung. Adapun
titik bekam yang dianjurkan pada kasus asam urat adalah pada titik alkahil, alkatifain, al warik, betis belakang, tumit dalam, punggung kaki
luar dan belakang ibu jari kaki.
Nabi
Muhammad Saw bersabda, “Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian
pergunakan adalah hijamah (bekam)”. (Muttaqun ‘alaih) – Wahyudi Widada, S. Kp,
M. Ked
Sumber : Tabloid
Bekam Edisi 14/2012 : 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar