Minggu, 17 Maret 2013

EFEK BEKAM TERHADAP ORGAN TUBUH



Gambar 


A.   Efek Bekam terhadap kulit
  1. Bekam berperan menstimulasi folikel rambut dengan meningkatkan sirkulasi darah ke kulit sehingga meningkatkan suplai nutrisi yang baik untuk rambut dan akar rambut. (Pernah dilakukan satu eksperimen pembekaman terhadap seorang pria yang berusia 35 tahun, terlihat bulu-bulu halus yang mirip dengan bulu punggung tumbuh pada bagian yang dibekam. Bulu ini bertambah panjang dan lebat sehingga mencapai 1,5 cm setelah dilakukan 140 kali pembekaman kering).
  2. Suhu kulit meningkat dan sebuah kawasan berwarna merah terbentuk. Ini menunjukkan terjadinya peningkatan metabolisme makanan di kulit dan kemanfaatan yang diperoleh sel-sel kulit dari darah yang sampai kepadanya.
  3. Aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar lemak meningkat, pori-pori kulit membuka setelah dilakukan pembekaman.
  4. Peranan bekam tidak terbatas pada pembersihan darah yang mengendap (stagnant blood) dari kulit, namun juga menghilangkan zat-zat berbahaya yang mengendap dibawah permukaan kulit.

B.   Efek Bekam terhadap Otot
  1. Bekam berperan menstimulasi sirkulasi darah di otot sehingga menghilangkan kekejangan otot.
  2. Isapan bekam mengeluarkan gumpalan darah yang terdapat di dalam otot sebagai akibat memar di kulit.
  3. Bekam berperan mengantarkan oksigen yang dibutuhkan oleh serat-serat otot, meningkatkan penyerapan oksigen oleh sel-sel setelah pembekaman, sehingga menguatkan dan memperbaiki fungsi otot.
  4. Bekam berperan mengeluarkan zat asam laktat (lactic acid) dari otot sehingga menghilangkan kelelahan dan sumbatan otot.

C.   Efek Bekam terhadap Tulang
  1. Bekam berperan menstimulasi sirkulasi darah di dalam persendian sehingga mengurangi sakit yang disebabkan oleh penyakit reumatik dan lai-lain.
  2. Zat nitrit oksida (NO) berperan mengurangi bengkak dan tertahannya cairan di persendian akibat pembengkakan.
  3. Bekam berperan menstimulasi membran sinovial (synovial membrane) untuk mengeluarkan zat minyak atau cairan sinovial (synovial fluid) yang berfungsi mengurangi pergesekan sendi, memudahkan gerak, dan pada akhirnya juga mencegah terjadinya kekakuan sendi.
  4. Dengan isapan yang kadang-kadang mencapai 10 cm di dalam tubuh, bekam berperan meningkatkan rangsangan terhadap selaput di sekeliling tulang (periostium) untuk membangun tulang dan meningkatkan kadar kalsium tulang.
  5. Bekam berperan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang mengendap di persendian seperti kristal-kristal asam urat yang menyebabkan penyakit gout dan kekakuan sendi.

D.  Efek Bekam terhadap Sistem Pencernaan
  1. Kuatnya isapan alat bekam mengatur sekresi asam lambung dan enzim pencernaan yang ada di lambung, sehingga meningkatkan kualitas pencernaan dan penyerapan makanan.
  2. Bekam berperan mengatur gerakan usus (intestinal motility) melalui kuatnya isapan langsung atau melalui stimulasi saraf, terutama saraf vagus (nervus vagus) yang terhubug dengan usus melalui beberapa bagian di punggung.
  3. Bekam juga berperan menstimulasi sel hati dan sel pangkreas serta memperbaiki fungsinya.

E.   Efek Bekam terhadap Darah
  1. Bekam menstimulasi sirkulasi darah di tubuh secara umum melalui zat nitrit oksida(NO) yang berperan meluaskan pembuluh darah. Profesor Kentaro Takagi, dosen di Universitas Nagoya menegaskan bahwa semua terapi yang menstimulasi dan mengaktifkan sirkulasi darah di kulit, bermanfaat untuk meningkatkan respon sistem peredaran darah dan pembuluh darah di dalam tubuh secara umum. Efek serupa juga ditimbulkan oleh kuatnya isapan yang ditimbulkan oleh bekam terhadap bagian yang diterapi.
  2. Bekam berperan mengurangi darah dan cairan yang menyertai proses peradangan dengan cara mengeluarkan cairan-cairan ini dari celah-celah antar sel. Begitu pula zat-zat pemicu peradangan juga ikut dikeluarkan, misalnya zat histamin.
  3. Bekam juga berperan :
    1. Meningkatkan jumlah sel darah merah
    2. Meningkatkan jumlah sel darah putih
    3. Mengubah darah yang terlalu asam menjadi proporsional
    4. Membersihkan darah, sebagaimana dikatakan oleh Dr. Katashi, dosen di Universitas Osaka.

F.   Efek Bekam terhada Sistem Saraf
  1. Bekam berperan menstimulasi ujung saraf sensori di kulit sehingga berakibat mengurangi rasa sakit melalui mekanisme Gate Control Theory yaitu menyibukkan jalur-jalur saraf yang mengirim sinyal rasa nyeri dengan stimulus rasa nyeri yang lebih ringan (bekam), sehingga sinyal rasa nyeri semula tidak sampai ke otak. Bekam tidak hanya mengatasi rasa nyeri pada bagian yang diterapi, akan tetapi efeknya mencapai bagian-bagian lain yang berhubungan dengan saraf-saraf ini.
  2. Bekam berperan mengatur sinyal dan meningkatkan kecepatan sampainya sinyal saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang yang berhubungan dengan seluruh organ sehingga mengatur kerja organ-organ tersebut.
  3. Bekam berperan mengatasi berbagai masalah sistem saraf simpatik yang timbul karena kecemasan, takut, dan depresi. Problem-problem ini di antaranya berupa sakit kepala kronis, kelelahan, dan tekanan darah tinggi. Caranya dengan mengatur sinyal saraf pada sistem saraf simpatik.
  4. Sekalipun pasien merasakan sedikit rasa sakit ketika melakukan terapi bekam, namun banyak pasien dan anak-anak yang tidur ketika sedang menjalani terapi bekam. Ini bisa dianggap sebagai efek bekam terhadap sistem saraf, meski sampai sekarang belum diketahui bagaimanakah proses terjadinya efek tersebut. <

Sumber : Al-Usus Al-‘Ilmiyah lil Mu’jizah An-Nabawiyyah Al-Hijamah (Dr. Ahmad Razak Sharaf)

BEKAM UNTUK DIARE




Gambar


Ada diare yang sifatnya akut dan ada pula yang bersifat kronis. Diare akut pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu. Diare jenis ini tidak perlu kita bahas di sini sebab terapi utamanya adalah dengan menggunakan obat, karena sulit untuk diatasi hanya dengan bekam.
Kita akan lebih mengupas tentang diare kronis. Diare seperti ini kadang-kadang berlangsung hingga beberapa pekan atau bulan.
Faktor Penyebab Diare Kronis
  1. Peradangan (inflamasi). Bisa jadi disebabkan oleh peradangan pada mukosa usus sehingga menyebabkan berkurangnya absorbsi makanan dan meningkatnya sekresi dari usus. Kadang-kadang disertai kerusakan pada mukosa.
  2. Faktor osmotic, yaitu disebabkan oleh kurangnya penyerapan cairan dan makanan di dalam usus sehingga meningkatkan volume cairan di dalam feses maka feses menjadi lebih encer.
  3. Faktor kurangnya gerak usus (altered intestina motolity). Biasanya terjadi karena beberapa sebab. Salah satunya adalah kurangnya kendali terhadap gerak usus akibat terjadinya peradangan apda saraf otonom, diantaranya adalah saraf vagus. Dalam tipe ini diare kadang diselingi dengan konstipasi disebabkan oleh cepatnya aliran makanan didalam usus.
  4. Akibat konsumsi obat-obat pencahar.
Efek Bekam terhadap Diare Kronis
  1. Bekam berperan mengurangi peradangan pada mukosa usus sehingga meningkatkan obsorbsi makanan dan mengurangi terjadinya diare.
  2. Bekam berperan mengatur getah pencerna pada usus sehingga mengurangi diare.
  3. Bekam berperan meningkatkan absorbsi cairan dan makanan di dalam usus sehingga mengurangi keenceran feses.
  4. Bekam berperan mengatur gerakan usus (intestinal motolity) melalui pengaturan sinyal-sinyal sarat otonom yang menuju usus.
Catatan :
  1. Penderita diare jangan banyak mengonsumsi makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Jangan pula mengonsumsi zat gula.
  2. Penderita diare harus mengonsumi obat yang diperlukan untuk sakitnya. Tidak ada kontradiksi antara obat tersebut dengan bekam.
  3. Penderita diare hendaklah menggunakan sarana penyembuhan yang telah dijelaskan oleh Rasulullah saw seperti doa dan sedekah.
Eksperimen dan Hasil Terapi
Hasil terapi bekam untuk kasus diare kronis adalah “baik”. Hasilnya bisa dilihat sejak terapi dilakukan pertama kali, dengan catatan penderita diare harus mengatur menu makanan yang sesuai. Kadang-kadang diperlukan terapi hingga empat kali.

Sumber : Al-Usus Al-‘Ilmiyah lil Mu’jizah An-Nabawiyyah Al-Hijamah (Dr. Ahmad Razak Sharaf)