EPILEPSI
BILIK
BEKAM MADURA
Definisi
Epilepsi
Epilepsi
adalah penyakit saraf kronis dengan gejala timbulnya serangan mendadak berkala
dan insidentil berupa kejang-kejang yang menyebabkan penderitanya kehilangan
kesadaran. Kejang-kejang ini diakibatkan oleh kelebihan aktivitas sinyal
listrik yang keluar dari sel otak.
Jenis
dan Faktor Penyebab Epilepsi
A. Epilepsi
Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya)
Tipe
ini terjadi pada sebagian besar penderita epilepsi. Dalam beberapa kasus, ia
bisa terlihat pada sejarah keluarga. Artinya, mungkin tipe ini merupakan
penyakit keturunan. Tipe ini ada tiga jenis, yaitu epilepsi petit, epilepsi grand mal, dan epilepsi mioklonik.
B.
Epilepsi Simptomatik
Tipe
ini bisa diketahui penyebabnya, yaitu :
1.
Faktor lokal (local causes) diotak :
Ø Faktor
bawaan : kelumpuhan otak (cerebral palsy).
Ø Faktor
cedera : memar otak (cerebral contusions).
Ø Faktor
radang : radang selaput pelindung otak (meningitis)
dan abses otak (brain abscess).
Ø Faktor
yang berhubungan dengan darah : pendarahan otak (cerebral hemorrhage).
Ø Faktor
pembekuan : trombosis otak (cerebral
thrombosis).
Ø Faktor
tumor : tumor pada selaput pelindung otak (meningioma).
2.
Faktor umum (general causes)
Ø Faktro
keracunan (toxic) : seperti keracunan
alkohol dan sianida.
Ø Faktro
hormonal (endocrinal) : yaitu
kekurangan produksi hormon paratiroid (hipoparatiroidism)
atau kelebihan produksi hormon tiroksin (tirotoksikosis).
Ø Penyakit-penyakit
kardiovaskular (yang berhubungan
dengan jantung dan pembuluh darah).
Ø Faktor
gizi (nutritional) : pellagra dan
beri-beri.
Ø Faktor
fisik : kenaikan suhu tubuh yang sangat tinggi, sengatan sinar matahari.
Ø Faktor
mengonsumsi obat-obatan (metrazol - amphetamine).
Ø Faktor
kesalahan penggunaan obat antiepilepsi.
Ø Atau
faktro-faktor lain seperti kekurangan kadar gula dalam darah (hipoglikemia), kelebihan kadar gula
dalam darah (hiperglikemia),
kelebihan kadar kalsium darah (hiperkalsemia),
dan kekurangan kadar natrium (hiponatremia).
Apa
yang Terjadi dalam Epilepsi
1)
Pada orang normal, sinyal listrik pada
sel otak tidak menyebar, melainkan terjadi pada sekelompok kecil sel. Aktivitas
kelompok sel ini bertanggungjawab terhadap keluarnya sinyal-sinyal listrik yang
wajar dalam rekaman otak.
2)
Ketika serangan kejang, terjadi aktivitas
berlebihan sinyal listrik pada sejumlah besar sel otak secara berulang-ulang
disertai kegagalan sistem penghambat transmisi sinyal (inhibitory system) dalam mengendalikan transmisi sinyal antar sel.
3)
Aktivitas berlebihan berasal dari
beberapa sel yang bisa diidentifikasi pada lokasi tertentu di selaput otak.
Kadang-kadang aktivitas berlebihan ini terlokalisasi pada kawasan tertentu,
kadang-kadang pula menyebar di lobus otak sehingga menimbulkan kejang-kejang.
Efek
Bekam terhadap Epilepsi
1.
Bekam berfungsi mengatur sinyal-sinyal
yang keluar dari sel otak sehingga menurunkan kejang-kejang, jumlah serangan,
dan tingkat serangan epilepsi, sebagaimana terlihat pada grafik listrik otak
(EEG) setelah pembekaman.
2.
Bekam menstimulasi sirkulasi darah di
sel-sel otak melalui zat nitrit oksida (NO) sehingga membantu pengobatan
epilepsi apabila faktor penyebabnya adalah kurangnya sirkulasi darah. Aktivitas
sirkulasi darah juga membantu mengobati epilespi jika penyebabnya adalah cerebral palsy. Aktivitas sirkulasi
darah juga mengurangi peradangan pada ksus meningitis, sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya epilepsi. Demikian pula dalam kasus abses otak.
3.
Terbentuknya pembekuan darah pada
sayatan bekam menstimulasi sistem fibrinolitik untuk mencairkan bekuan darah,
sehingga membantu menghilangkan memar dan pembekuan darah di otak.
4.
Bekam berfungsi mengatur hormon-hormon
tiroid dan paratiroid sehingga mengurangi terjadinya serangan epilepsi.
Catatan
:
1.
Penderita epilespsi harus disiplin
mengonsumsi obat yang meredakan kejang, kemudian secara bertahap menguranginya
setiap kali selesai melakukan terapi bekam.
2.
Penderita epilepsi harus menghindari
situasi-situasi yang memicu stress dan memperburuk kondisi psikologis.
3.
Penderita epilepsi harus berhati-hati
dalam kehidupan sehari-hari, menjauhi tempat-tempat tinggi, tempat-tempat api
dinyalakan, dan segala yang berpotensi membahayakannya. Perlu ekstra hati-hati
pula ketika berenang atau menyetir kendaraan.
4.
Penderita epilepsi jangan mengonsumsi
obat apapun kecuali setelah berkonsultasi dengan dokter.
5.
Penderita epilepsi hendaklah
menghindari rangsangan cahaya yang terlalu kuat seperti menyaksikan televesi di
ruangan gelap serta jangan berlebihan dalam berolahraga dan beraktivitas fisik.
6.
Hendaklah penderita epilepsi
menghindari merokok dan mengkonsumsi alkohol.
7.
Disarankan agar penderita epilepsi
juga menggunakan sarana pengobatan lain sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah
Saw seperti sedekah dan do’a.
Eksperimen
dan Hasil Pembekaman
Hasil
pembekaman terhadap kasus epilepsi adalah “baik”.
Perbaikan kondisi kesehatannya terlihat dari berkurangnya serangan, tingkat
serangan, dan grafik listrik otak (EEG). Untuk kasus epilepsi, diperlukan
terapi hingga tujuh kali.
Sumber : Al-Usus Al-‘Ilmiyah lil Mu’jizah
An-Nabawiyyah Al-Hijamah (Dr. Ahmad Razak Sharaf)