Rabu, 31 Juli 2013

ATASI ASMA SECARA ALAMI



Asma merupakan suatu peradangan kronis dari bronkus (saluran udara di paru-paru) yang menyebabkan pembengkakan (inflamasi), penyempitan (bronchospasme) serta sekresi lender yang berlebihan (hipersekresi) dari saluran-saluran udara udara tersebut. Sehingga saluran bronkus menyempit dan terjadilah kesulitan untuk bernapas, sesak napas dan napas berbunyi. Asma merupakan salah satu jenis penyakit alergi dan biasanya dipicu oleh udara dingin, serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, stress fisik mau psikis.

Saluran pernapasan penderita asma memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas). Asap rokok, tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak menimbulkan asma tetapi pada penderita asma rangsangan tadi dapat menimbulkan serangan. Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lender ke dalam saluran udara.

Gejala yang timbul biasanya berhubungan dengan beratnya derajat hipereaktivitas bronkus. Obstruksi jalan napas dapat reversibel (pulih kembali) secara spontan maupun dengan pengobatan. Gejala-gejala asma antara lain :

1.   Bising mengi ( wheezing) yang terdengar atau tanpa stetoskop.
2.   Baturk produktif, sering pada malam hari.
3.   Napas atau dada seperti tertekan.

Gejalanya bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuk pada malam hari. Pengobatan asma secara konvensional biasanya menggunakan anti asma seperti jenis bronkodilator (melebarkan saluran bronkus). Selanjutnya obat golongan Antikolinergik, golongan ini mengurangi tonus vagus intrinsik dari saluran napas.


Obat untuk antiinflamasi yang menghambat inflamasi jalan napas. Obat jenis kortikosteroid (suatu kelompok hormone steroid yang dihasilkan di kulit kelenjar adrenal). Dan, natrium kromolin (sodium cromoglycate) yang merupakan anti-inflamasi nonsteroid.

Saat ini tidak sedikit orang yang sudah mencoba menggunakan pengobatan alami, salah satunya ialah penggunaan herbal. Herbal merupakan bahan yang berasal dari tanaman, bisa berupa daun, akar, biji, dan sebagainya, yang mengandung bahan kimia yang berkhasiat untuk tubuh. Biasanya untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal digunakan beberapa jenis herbal yang saling melengkapi dan menutupi kekurangan serta kelebihan antara herbal. Salah satu herbal yang digunakan untuk kasus asma ini adalah habbatussauda.

Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya habbatussauda ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari penyakit as-samu”. Aku (yakni Aisyah radhiallahu ‘anha) bertanya : “Apakah as-samu itu?” Beliau menjawab : “Kematian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Pada tahun 1960, ilmuwan Badr-El-Din dan Mahfouz menemukan bahwa dimmer dithymoquinone diisolasi dari minyak volatile black seed, dengan nama “Nigellone” dan dipakai melalui mulut untuk beberapa pasien yang menderita asma bronchitis, yang ternyata mengurangi gejala pada sebagian besar pasien.

Hasil penelitian selanjutnya, crystalline nigellone diberikan pada anak-anak dan orang dewasa dalam penyembuhan asma bronkitis denga hasil yang efektif dan tanpa efek samping. Untuk penggunaan sebaiknya habbatussauda di kombinasi dengan herbal lainnya seperti jahe, adas pulasari, mengkudu dan meniran atau bisa juga dengan terapi alami seperti berbekam, serta merutinkan madu. Untuk mempercepat juga bisa mengkonsumsi susu kambing.

Untuk menghindari atau mengurangi serangan asma dapat dilakukan hal sebagai berikut :
1.   Menghindari pencetus asma.
2.   Berjemur matahari pagi dan menghirup udara di pagi hari.
3.   Biasakan minum air hangat.
4.   Berbekam dan akupunktur secara teratur.
5.   Biasakan mandi air hangat (hindari mandi di malam hari).
6.   Berenang 3 kali seminggu sangat dianjurkan bagi orang yang terkena penyakit asma karena berenang dapat mengembangkan alveolus dan bronkus.

“Segala sesuatu selain dzikir kepada Allah Swt adalah sia-sia kecuali empat perkara : berjalannya seseorang antara dua tujuan, melatih kudanya, mencumbu istrinya dan belajar berenang”. (HR. Thabrani dan Bazzar, derajat hadits tidak shahih).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar