Asma
merupakan suatu peradangan kronis dari bronkus (saluran udara di paru-paru)
yang menyebabkan pembengkakan (inflamasi), penyempitan (bronchospasme) serta
sekresi lender yang berlebihan (hipersekresi) dari saluran-saluran udara udara
tersebut. Sehingga saluran bronkus menyempit dan terjadilah kesulitan untuk
bernapas, sesak napas dan napas berbunyi. Asma merupakan salah satu jenis
penyakit alergi dan biasanya dipicu oleh udara dingin, serbuk sari, debu, bulu
binatang, asap, stress fisik mau psikis.
Saluran
pernapasan penderita asma memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap
berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas).
Asap rokok, tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak menimbulkan asma
tetapi pada penderita asma rangsangan tadi dapat menimbulkan serangan. Pada suatu
serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang
melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan
pelepasan lender ke dalam saluran udara.
Gejala
yang timbul biasanya berhubungan dengan beratnya derajat hipereaktivitas
bronkus. Obstruksi jalan napas dapat reversibel (pulih kembali) secara spontan
maupun dengan pengobatan. Gejala-gejala asma antara lain :
1.
Bising
mengi ( wheezing) yang terdengar atau tanpa stetoskop.
2.
Baturk
produktif, sering pada malam hari.
3.
Napas
atau dada seperti tertekan.
Gejalanya
bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuk pada malam
hari. Pengobatan asma secara konvensional biasanya menggunakan anti asma
seperti jenis bronkodilator (melebarkan saluran bronkus). Selanjutnya obat
golongan Antikolinergik, golongan ini mengurangi tonus vagus intrinsik dari
saluran napas.
Obat
untuk antiinflamasi yang menghambat inflamasi jalan napas. Obat jenis
kortikosteroid (suatu kelompok hormone steroid yang dihasilkan di kulit
kelenjar adrenal). Dan, natrium kromolin (sodium cromoglycate) yang merupakan
anti-inflamasi nonsteroid.
Saat
ini tidak sedikit orang yang sudah mencoba menggunakan pengobatan alami, salah
satunya ialah penggunaan herbal. Herbal merupakan bahan yang berasal dari
tanaman, bisa berupa daun, akar, biji, dan sebagainya, yang mengandung bahan
kimia yang berkhasiat untuk tubuh. Biasanya untuk mendapatkan hasil terapi yang
optimal digunakan beberapa jenis herbal yang saling melengkapi dan menutupi
kekurangan serta kelebihan antara herbal. Salah satu herbal yang digunakan
untuk kasus asma ini adalah habbatussauda.
Rasulullah Saw
bersabda : “Sesungguhnya habbatussauda ini merupakan obat dari semua penyakit,
kecuali dari penyakit as-samu”. Aku (yakni Aisyah radhiallahu ‘anha) bertanya :
“Apakah as-samu itu?” Beliau menjawab : “Kematian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Pada
tahun 1960, ilmuwan Badr-El-Din dan Mahfouz menemukan bahwa dimmer
dithymoquinone diisolasi dari minyak volatile black seed, dengan nama “Nigellone”
dan dipakai melalui mulut untuk beberapa pasien yang menderita asma bronchitis,
yang ternyata mengurangi gejala pada sebagian besar pasien.
Hasil
penelitian selanjutnya, crystalline nigellone diberikan pada anak-anak dan
orang dewasa dalam penyembuhan asma bronkitis denga hasil yang efektif dan
tanpa efek samping. Untuk penggunaan sebaiknya habbatussauda di kombinasi
dengan herbal lainnya seperti jahe, adas pulasari, mengkudu dan meniran atau
bisa juga dengan terapi alami seperti berbekam,
serta merutinkan madu. Untuk mempercepat juga bisa mengkonsumsi susu kambing.
Untuk
menghindari atau mengurangi serangan asma dapat dilakukan hal sebagai berikut :
1.
Menghindari
pencetus asma.
2.
Berjemur
matahari pagi dan menghirup udara di pagi hari.
3.
Biasakan
minum air hangat.
4.
Berbekam dan akupunktur secara teratur.
5.
Biasakan
mandi air hangat (hindari mandi di malam hari).
6.
Berenang
3 kali seminggu sangat dianjurkan bagi orang yang terkena penyakit asma karena
berenang dapat mengembangkan alveolus dan bronkus.
“Segala
sesuatu selain dzikir kepada Allah Swt adalah sia-sia kecuali empat perkara :
berjalannya seseorang antara dua tujuan, melatih kudanya, mencumbu istrinya dan
belajar berenang”. (HR. Thabrani dan Bazzar, derajat hadits tidak shahih).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar