“Ajarilah
anak-anakmu berenang, memanah dan menunggang kuda.”
-HR. Bukhari-Muslim-
Diantara terapi
yang sering dianjurkan bagi penderita asma adalah berenang, pasalnya olah raga
di air ini memberikan banyak manfaat, diantaranya relaksasi, meningkatkan
kesehatan jantung & paru, membakar kalori. Selain itu sekitar 10 centimeter
di atas air diyakini bergeraknya udara yang sangat baik, sehingga sangat
bermanfaat bagi organ pernapasan. Untuk itu tidak sedikit atlet renang dunia
yang mulanya adalah penderita asthma.
Mengapa renang
dianggap olah raga terbaik baik bagi penderita asma? Karena kelembaban udara di
atas permukaan air cukup tinggi (mencapai 94%). Dalam laman Klinik Asma dan
Alergi dr. Indrajana dijelaskan bahwa kelembaban udara di atas permukaan air
dapat mencegah penguapan (water loss)
dari paru-paru. Adapun posisi tubuh saat berenang memungkinkan beban sirkulasi
paru berkurang, dan tekanan di dalam air dapat mengontrol irama pernapasan. Renang
dikenal olah raga non-grafitasi, walaupun air sendiri berada dalam pengaruh
grafitasi yang menjadi sunnatullah. Sebab bila tanpa grafitasi air akan tumpah.
Tentunya penderita
asma yang ingin berenang harus memperhatikan kemampuan dan kondisi. Bila belum
mampu berenang layaknya orang sehat, bisa dimulai dengan bertahap jangan
memaksakan diri. Selain berenang juga cukup bagus sering berjemur di pagi hari,
terutama bagian punggung apalagi berjemur di lokasi dengan udara yang relatif segar
dan bersih.
Gerakan renang
secara umum mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki saluran
pernapasan, sehingga dengan rajin berenang napas pun menjadi lengang. Gerakan air
yang menekan syaraf-syaraf tubuh dan bagian
saluran pernapasan juga mengusir berbagai faktor penyumbatan, sehingga
pernapasan menjadi plong. Renang juga kegiatan menyenangkan, menghibur dan
membangkitkan percaya diri.
Dengan melakukan
renang akan melatih otot pernapasan mulai dari dada, perut, bahu dan pundak
semuanya ikut bergerak sehingga memperbaiki kondisi pada penderita asma. Sebab sebagian
besar penderita asma dipicu oleh lemahnya daya tahan tubuh dan udara kotor yang
kering. Tetapi hal ini tidak terjadi saat berenang karena pernapasan terjadi di
dekat permukaan air dengan udara yang baik dan lembab. Uap air membuat udara
yang masuk tidak kering.
Renang yang
dilakukan selama 3-5 kali seminggu dapat membantu meningkatkan kesehatan
jantung dan paru-paru, apalagi dilakukan dengan baik dan benar. Pada saat
renang yang ideal antara 1 – 2 jam tubuh mampu akan membakar sedikitnya 275
kalori/jam. Berenang juga diketahui bermanfaat membantu mempertahankan tekanan
darah dan kolesterol yang berdampak pada kesehatan liver. Olah raga ini
juga
untuk kesehatan paru-paru serta menghindarkan serangan jantung, stroke dan
diabet.
Dari hasil
penelitian yang di lakukan Mareta Isti Rosetya dan Hardian dari Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro Semarang terhadap 20 mahasiswa yang berenang rutin dan yang tidak berenang selama
3 bulan. Kelompok yang mendapat latihan renang ternyata mengalami peningkatan
Arus Puncak Ekspirasi, atau peningkatan fungsi organ paru-paru dan saluran
napasnya dibanding mereka yang tidak berlatih renang.(Tb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar