Selasa, 23 Juli 2013

MENGOBATI SAKIT KEJANG-KEJANG



TERAPI SANG NABI

DALAM MENGOBATI SAKIT KEJANG-KEJANG



 
Abu Ubaidah menuturkan dalam Gharib al-Hadits (Hadits Gharib) dari Abu Utsman an-Nahdi. Ia menuturkan bahwa ada sekelompok orang yang melintasi sebuah pohon, kemudian mereka memakan buahnya. Sejurus kemudian, tubuh mereka serasa dihempas angin dahsyat hingga kejang-kejang. Maka Rasulullah Saw bersabda :

“Dinginkan air dalam kantung kulit (syinaan), kemudian siramkan kepada mereka pada waktu antara dua adzan”.

Abu Ubaidah menandaskan bahwa mereka dengan sigap mendinginkan air dalam syinaan (kantung kulit).

Rasulullah Saw. menyebutkan syinaan (kantung kulit) itu adalah tempat minum sejenis ghirbah. Rasulullah Saw. menyebut kantong kulit untuk tempat mendinginkan air, bukan gentong tanah liat, sebab kantong kulit memiliki daya serap yang lebih daripada tanah liat, sehingga airnya lebih dingin daripada air yang didinginkan di gentong tanah liat. Adapun maksud daripada dua adzan adalah antara adzan subuh dan iqamah. Iqamah dalam kaitan ini disebut juga adzan. Sebagian paramedis mengatakan bahwa terapi yang dituturkan Sang Rasulullah Saw. ini merupakan metode pengobatan terbaik, untuk menyembuhkan luka ginjal yang menyebabkan kejang-kejang. Peristiwa “kasus” (wabah) penyakit tersebut terjadi di tanah Hijaz, tepatnya di daerah atau negeri yang bertemperatur panas dan kering. Temperatur yang tinggi di tanah Hijaz dan tempat-tempat yang beriklim serupa membuat temperatur panas alami yang ada dalam perut penduduknya menjadi lemah.

Penyiraman air sebagaimana disebutkan dalam riwayat tersebut-yakni waktu dalam sehari- dapat mengumpulkan dan mengusung energy panas alami yang telah menyebar ke sekujur tubuh selama satu hari tersebut. Sehingga energi yang terkumpul tersebut akan menimbulkan energy letup. Energy yang terorganisir dari seluruh tubuh ini akan bereaksi ke bagian tubuh yang menjadi “sarang” penyakit, kemudian mendorong penyakit tersebut keluar, dan dengan idzin Allah Swt penyakit tersebut bisa dilenyapkan dari tubuh. Andaikan Hipocrates, Gellenius, dan para pakar medis lain menuliskan resep obat untuk penyakit di atas, niscaya para pakar medis kontemporer akan mengamini dan mempraktikkannya. Sehingga mereka akan kagum dengan pengetahuannya.


Sumber : Keajaiban penyembuhan cara Nabi – Ibnul Qayyim al-Jauziah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar