Penyakit
adalah perubahan dari kondisi normal yang bisa dideteksi, baik perubahan
tersebut secara fisik maupun mental, yang mengakibatkan dampak-dampak negatif
yang nyata.
Sakit
juga bisa diartikan karena hilangnya keseimbangan seseorang, tidak seimbang
antara tubuh dan alam sekitar, tidak seimbang di dalam tubuh sendiri, tidak
seimbang dalam hubungan sosial bahkan tidak seimbang hubungan Tuhannya. Siapa yang
menyelisihi pentunjuk Nabi dalam berobat, pasti terkena penyakit. Hal itu akan
kami jelaskan dalam pembahasan yang akan dating, insya Allah.
Ibnul
Qoyyim berkata, “Penyakit ada dua macam, yaitu penyakit hati dan penyakit
badan. Adapun penyakit hati dibagi menjadi dua, yaitu pertama, syubhat dan
keraguan, serta yang kedua, syahwat.
Penyakit Syubhat dan
Keraguan
Mengenai
hal ini, Allah berfirman “Di dalam hati
mereka terdapat penyakit, maka Allah menambah penyakit mereka” (QS. Al
Baqarah : 10). Allah juga berfirman, “Dan
agar orang-orang yang di hati mereka ada penyakit serta orang-orang kafir
berkata, “Apa yang dikehendaki oleh Allah dengan perumpamaan ini?”. (QS.
Al-Muddatstsir : 31).
Allah
juga berfirman tentang orang-orang yang diajak untuk berhukum kepada Al-Qur’an
dan As-Sunnah, lantas menolak, “Dan
apabila mereka dipanggil kepada Allah dan RasulNya, agar Rasul menghukum
(mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang.
Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka, mereka dating kepada
Rasul dengan patuh. Apakah (ketidakdatangan mereka itu kerena) dalam hati
mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut jika
kalau Allah dan RasulNya berlaku dzalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka
itulah orang-orang yang dzalim.” (QS. An-Nur : 48-50).
Ayat-ayat
di atas berkaitan dengan penyakit syubhat dan keraguan.
Penyakit Syahwat
Mengenai
penyakit ini, Allah Swt berfirman, “Hai
istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
berdakwah. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
orang yang ada penyakit dalam hatinya…”. (QS. Al-Ahzab : 32).
Sedangkan
yang kedua adalah penyakit-penyakit badan. Penyakit badan adalah kondisi diluar
kebiasaan normal tubuh manusia. Badan itu mempunyai tiga kondisi, yakni normal,
sedang, dan abnormal. Kondisi pertama merupakan badan yang sehat, yang kedua
merupakan kondisi antara sehat dan sakit, sedangkan yang ketiga adalah kondisi
badan yang sakit.
Penyebab
perubahan badan dari kondisi normalnya bisa karena faktor internal, karena
badan terdiri dari unsur har (panas),
barid (dingin), rothb (basah), dan yabis
(kering), tetapi bisa juga karena faktor eksternal; karena apa yang diterima
badan kadang-kadang cocok dengannya dan kadang-kadang tidak cocok. Bahaya yang
menimpa manusia, kadang-kadang disebabkan oleh buruknya komposisi unsur-unsur
tersebut karena keluar dari kondisi normal, kerusakan organ, atau melemahnya
kekuatan. Sumber semuanya adalah terjadinya kelebihan atau kekurangan unsur
dari kondisi normal.
Sumber : Keajaiban
thibbun nabawi-Aiman bin ‘Abdul Fattah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar