Kolesterol
adalah zat yang fungsinya sangat penting bagi tubuh. Sebenarnya zat ini
merupakan zat lemak yang dikenal sebagai lipid. Produsen utama zat ini
adalah hati, namun lipid juga bisa berasal dari makanan. Kadar lipid yang
terlalu tinggi, disebut dengan hiperlipidemia, dapat memengaruhi kondisi
kesehatan. Meski kolesterol tinggi tidak menyebabkan gejala apa pun, tapi tetap
bisa membahayakan kesehatan.
Protein
mengandung dan membawa masuk kolesterol ke dalam darah. Kombinasi dua zat ini
disebut lipoprotein. Liporotein dibagi menjadi dua, yaitu lipoprotein pelindung
atau kolesterol baik (HDL) dan lipoprotein berbahaya atau kolesterol jahat (LDL).
HDL atau lipoprotein dengan kepadatan
tinggi disebut kolesterol baik karena HDL mengangkut kolesterol dari sel-sel
dan kembali ke hati. Di dalam hati, kolesterol akan dihancurkan atau
dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran.
Sedangkan LDL atau lipoprotein dengan
kepadatan rendah adalah kebalikan dari HDL. LDL mengangkut kolesterol dari hati
ke sel-sel yang membutuhkannya. Jika jumlah kolesterol tersebut melebihi yang
dibutuhkan, maka kolesterol itu akan mengendap pada dinding-dinding arteri dan
menyebabkan penyakit. LDL dikenal sebagai kolesterol jahat.
Kadar kolesterol dalam darah yang
disarankan bisa bervariasi, tergantung apakah orang tersebut memiliki risiko
lebih tinggi atau lebih rendah untuk terkena penyakit arteri. Jumlah kolesterol
dalam darah bisa diukur dengan melakukan tes darah.
Menurut data WHO, sekitar 35% penduduk
Indonesia mempunyai kolesterol yang lebih tinggi dari normal.
Dampak dan penyebab kolesterol yang tinggi
Kolesterol dapat mengendap pada dinding
arteri, maka aliran darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya bisa
terhambat. Jadi kolesterol tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena
penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian-bagian
tubuh tertentu, stroke, baik
kecil dan besar, dan serangan jantung.
Kadar kolesterol yang tinggi juga dapat
menyebabkan rasa sakit di dada bagian depan atau pada lengan (angina) ketika
seseorang tersebut stres atau melakukan kegiatan fisik. Selain itu kolesterol
tinggi juga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner.
Jika tidak mengubah pola makan dan
tidak berhenti merokok, penderita kolesterol tinggi akan lebih berisiko terkena
stroke atau penyakit jantung. Pada rokok ditemukan sebuah zat kimia yang
disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan aktivitas kolesterol baik atau HDL
untuk mengangkut timbunan lemak menuju hati. Akibatnya bisa terjadi penyempitan
arteri atau aterosklerosis.
Selain itu, risiko penderita juga meningkat
jika dia menderita hipertensi, diabetes, atau memiliki
keluarga yang menderita penyakit jantung atau stroke.
Kolesterol tinggi juga bisa disebabkan oleh
suatu kondisi yang berasal dari keturunan yang disebut sebagai familial hypercholesterolaemia (FH). Kadar
kolesterol penderita kondisi ini tinggi meski telah mengonsumsi makanan sehat.
Sebaiknya lakukan pemeriksaan kadar kolesterol
Seseorang disarankan melakukan
pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah jika dia kelebihan berat badan,
mempunyai tekanan darah tinggi,
berpenyakit diabetes, atau memiliki penyakit lainnya yang dapat meningkatkan
kadar kolesterol.
Diagnosis kadar
kolesterol juga dianjurkan jika seseorang memiliki keluarga dekat yang
menderita penyakit akibat kolesterol, atau keluarga dekat yang memiliki riwayat
penyakit kardiovaskular pada usia dini.
Bagi mereka yang pernah terdiagnosis
memiliki penyakit jantung koroner, stroke kecil, atau penyakit arteri perifer
juga akan disarankan melakukan pemeriksaan ini.
Cara mencegah atau menurunkan kadar kolesterol
Mengonsumsi makanan sehat bergizi
seimbang adalah langkah utama yang bisa dilakukan dalam mencegah atau
menurunkan kolesterol. Kandungan lemak dalam makanan harus rendah. Cobalah
ganti konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dengan buah-buahan dan
sayur-sayuran, serta biji-bijian utuh (sereal gandum). Dengan begitu, kadar
kolesterol dalam tubuh akan tetap rendah.
Gaya hidup sehat juga bisa memberikan
perubahan besar. Contohnya adalah dengan tidak merokok atau segera mulai
melakukan olah raga secara rutin.
Jika saran-saran di atas tetap tidak
mampu menurunkan kadar kolesterol Anda dan risiko penyakit jantung tetap
mengintai, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dokter biasanya akan melakukan pengobatan dengan
memberi Anda resep obat penurun kolesterol seperti statin.
Kalua secara tradisional penyembuhan
atau untuk menurunkan kadar kolesterol berlebih bisa mengonsumsi herbal yang
memang mempunyai fungsi sebagai penyetabil kolesterol salah satunya daun
sirsak, kulit manggis, daun pegagan dll.
Sumber : www.alodokter.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar