Jika
hasil diagnonis menunjukan bahwa Anda terkena kolesterol tinggi, biasanya
dokter akan terlebih dahulu menyarankan Anda untuk mengubah pola makan dan
menambah sesi berolah raga. Tidak merokok, mengubah pola makan, dan lebih
banyak berolah raga akan membantu mencegah kolesterol tinggi.
Namun
jika dalam beberapa bulan kolesterol tidak kunjung turun, meski Anda sudah
menjalankan saran-saran di atas, maka periksakan diri ke dokter. Dokter
biasanya akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat penurun kolesterol.
Mengatasi Kolesterol Tinggi melalui Pola Makan
Mengonsumsi
makanan sehat dengan kandungan lemak jenuh yang rendah dapat menurunkan
kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Cobalah untuk menghindari
konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi seperti tertera di sini.
- Daging kambing
- Daging bebek dan kulitnya
- Kulit ayam
- Jeroan
- Otak sapi
- Santan
- Kerupuk
- Kue dan biskuit
- Telur burung puyuh
- Cumi
Secara
keseluruhan, rata-rata pria tidak boleh mengonsumsi lemak jenuh lebih dari 30
gram per hari. Untuk wanita, konsumsi lemak jenuh tidak boleh lebih dari 20
gram per hari. Cara mengetahui kadar lemak jenuh yang Anda makan, lihatlah
daftar takaran yang tertera pada kemasan produk.
Sebagian
besar ahli percaya bahwa zat lemak yang terkandung dalam alpukat dan minyak
ikan seperti tuna, makarel, dan salmon baik untuk kesehatan. Zat tersebut
dikenal sebagai asam lemak omega-3.
Bagi
penderita kadar trigliserida tinggi, disarankan mengonsumsi asam
lemak omega-3 agar kadar trigliserida mereka turun. Mengonsumsi makanan yang
mengandung gizi omega-3 seperti ikan sebanyak dua kali seminggu diyakini
bermanfaat baik bagi mereka yang memiliki kadar trigeleserida tinggi di dalam
darahnya. Namun jangan mengonsumsinya berlebihan karena kadar omega-3 dalam
tubuh yang tinggi dapat memicu terjadinya obesitas.
Berbagai jenis
obat penurun kolesterol
Ada
beberapa jenis obat penurun kolesterol dan masing-masing obat tersebut
berfungsi dengan cara yang berbeda. Agar tahu mana obat yang cocok dengan Anda,
sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika Anda juga memiliki
tekanan darah tinggi atau hipertensi, kemungkinan besar dokter juga
akan memberi Anda resep obat untuk menurunkannya. Beberapa obat penurun kadar
kolesterol dalam darah yang sering diresepkan oleh dokter antara lain statin,
aspirin, dan niacin.
Menurunkan Kolesterol
dengan Statin
Statin
berguna untuk menurunkan kadar kolesterol dengan cara memblokir enzim dalam
hati yang bertugas memproduksi kolesterol. Jika diresepkan oleh dokter,
biasanya pasien tersebut akan mengonsumsi statin untuk seumur hidup. Sebab jika
statin tidak diberikan, maka kadar kolesterol orang tersebut bisa kembali naik
dan bisa meningkatkan risiko penyakit lain yang terkait seperti serangan
jantung.
Beberapa
jenis statin antara lain adalah simvastatin, atorvastatin (Lipitor),
dan rosuvastatin (Crestor). Namun ada sebagian orang yang intoleran terhadap
statin dan mengalami efek samping saat mengonsumsinya. Efek samping yang biasa
muncul berupa masalah pada perut dan nyeri otot.
Menurunkan Kolesterol
dengan Aspirin
Dalam
beberapa kasus, aspirin dengan dosis harian yang rendah mungkin akan diresepkan
oleh dokter Anda. Namun pemberiannya tergantung pada umur Anda dan faktor
lainnya. Biasanya mereka yang masih berusia di bawah 16 tahun tidak
diperbolehkan untuk mengonsumsinya. Dosis rendah aspirin juga bisa mencegah
terbentuknya gumpalan darah.
Menurunkan Trigiserida
dengan Niacin
Niacin biasanya
diberikan pada mereka yang memiliki kadar trigiserida tinggi. Niacin adalah
vitamin B yang ditemukan pada makanan maupun suplemen multivitamin. Dalam dosis
tinggi yang diberikan lewat resep, niacin mampu menurunkan trigliserida dan
meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL.
Namun
penggunaan dosis tinggi juga bisa memunculkan efek samping berupa kulit menjadi
kemerahan. Efek samping ini juga bisa dikurangi dengan menghindari konsumsi
makanan pedas.
Niacin
biasanya tidak akan diberikan pada mereka yang sedang mengalami sakit
perut, sakit maag, gangguan pencernaan, atau mereka yang berisiko
mengalami kondisi-kondisi tersebut. Pengguna niacin biasanya akan disarankan
melakukan tes darah secara berkala untuk memastikan organ hati mereka berfungsi
dengan baik.
Selain
statin, aspirin, dan niacin, ada juga obat lainnya yang bisa menurunkan kadar
kolesterol dalam darah, salah satunya adalah ezetimibe. Ezetimibe mampu
memblokir penyerapan kolesterol dalam makanan di dalam usus untuk masuk ke
dalam darah. Ezetimibe biasanya tidak seefektif statin, namun efek
samping yang ditimbulkannya pun lebih kecil.
Penderita
dapat mengonsumsi ezetimibe dan statin secara bersamaan jika kadar
kolesterol tinggi mereka tidak cukup bisa diturunkan hanya dengan statin. Efek
samping yang timbul dari kombinasi ini umumnya sama dengan yang muncul pada
penggunaan statin saja, yaitu masalah pada perut atau nyeri pada otot.
Jika
kombinasi kedua obat tersebut tidak bisa diterapkan oleh penderita karena
beberapa alasan, maka mereka dapat mengonsumsi ezetimibe saja.
Alasan-alasan tersebut bisa berupa masalah kesehatan lain yang mungkin mereka
miliki atau bisa juga karena mereka sedang menggunakan obat-obatan lain yang
dikhawatirkan bisa menghalangi kinerja statin. Bagi mereka yang tidak tahan
dengan efek samping dari statin juga bisa menggunakan ezetimbe saja
karena obat ini jarang menyebabkan efek samping.
Menurunkan Kolesterol dengan Bekam
Selain
solusi seperti yang telah dipaparkan di atas, ada solusi lain yang sangat
efesien dan manjur untuk mengurangi atau menormalkan kadar kolesterol berlebih
di dalam tubuh. Yakni, melakukan Bekam/Hijamah secara rutin. Dengan melakukan
bekam (pengobatan ala Nabi) ini insyaAllah kadar kolesterol yang tinggi akan
turun atau diambang normal sebagaimana penjelasan beberapa pakar Bekam dibanyak
literatur.
www.alodokter.com/