Rabu, 16 April 2014

MENGAPA TUBUH PERLU DI BEKAM?

Setelah 3 bulan, sel darah merah di dalam tubuh kita akan mati. Ia mengandung banyak asid uric, urea, toksin dan sel darah merah yang rusak. Sel darah kotor ini akan berkumpul di lapisan bawah kulit. Sel darah ini akan digantikan dengan sel darah merah yang baru. Darah yang baru mengandungi oksigen dan nutrien yang diperlukan oleh sel tubuh.

Sel darah yang rusak (darah kotor) yang gagal berkumpul dalam tubuh dan masih hadir dalam sistem aliran darah menyebabkan faktor utama yang mengakibatkan : Kapilari tersekat dan tersumbat, kesannya akan menganggu berbagai sistem badan dan menyebabkan kegagalan sistem limfa, ginjal dan hati tidak berfungsi dengan sempurna yang akhirnya akan menyebabkan berbagai penyakit kronik.

Gejala awal yang dapat dirasai oleh tubuh badan ialah badan terasa lesu, letih, kebas kaki dan tangan, pening, cepat marah, cepat bosan, murung, mudah mengantuk dan mudah naik pitam.“Dengan ringkasan diatas, dapatlah disimpulkan KEHARUSAN berbekam kepada kita yang mana :

Ia dapat mencegah tubuh badan kita daripada menjurus kepada penyakit-penyakit yang lebih kronik seperti diabetes (kencing manis), asam urat, kolesterol, jantung, rematik, darah tinggi, migrain, jantung, vertigo, migrain dan sebagainya.”

Adalah menjadi tanggungjawab kepada kita untuk memastikan tubuh badan kita senantiasa sehat wal'afiat dengan cara berusaha/ikhtiar mencegah dan berdoa kepada Allah agar diberikan kesehatan supaya mudah beribadah kepadanya. Insya’Allah.

Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Berbekam merupakan metode pengobatan yang telah digunakan sejak dulu untuk mengobati berbagai kelainan penyakit seperti, hipertensi, asam urat, reumatik arthritis, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental (sumber: wikipedia)

Kadang orang menganggap bekam dengan sebelah mata, karena dianggap sudah kuno atau hanya sekedar alternatif. Padahal dunia kedokteran saat ini mulai membuktikan khasiat bekam.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan :
1)  Sistem kekebalan tubuh.
2)  Pengeluaran enkefalin (neurotransmitter yang berperan dalam pengaturan rasa sakit, mood, tingkah laku, dan pengaturan hormon).
3)  Pelepasan neurotransmitter (utk memperlancar sistem syaraf).
4)  Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta.
5)  “The gates for pain” pada Sistem Syaraf Pusat yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.

Adapun mekanismenya, menurut Dr. Wadda’ A. Umar, adalah sebagai berikut: apabila dilakukan pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan pada kulit, jaringan bawah kulit (sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, dan bradikinin, serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factor lainnya. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin serta corticosteroid yang mempunyai efek meredakan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.

Penelitian lain menunjukkan bahwa bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus ke arah thalamus yang akan menghasilkan endorphin, suatu zat yang berfungsi dalam persepsi rasa sakit. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan refleks intubasi nyeri yang nantinya semua itu akan mengurangi rasa sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar