Kita sebagai Ummat Islam sepatutnya bersyukur karena telah
dikaruniai Syari’at Shalat, karena dengan shalat tersebut, kita mengikuti irama
alam dan menyerap energy positifnya ”
“Shalat Selain
Syari’at juga Rahmat Allah bagi Orang-Orang yang Mau berfikir dan Bersyukur”
Mungkin sebagian dari
Anda pernah bertanya-tanya, mengapa shalat harus dikerjakan sebanyak lima kali
dalam sehari semalam dan kenapa sebaiknya dilakukan di awal waktu?
Jawaban pertanyaan itu
sangat terkait dengan rahasia di balik waktu-waktu di mana kita diperintahkan
untuk mengerjakan shalat-shalat tersebut. Rahasia itu terungkap berdasarkan
beberapa penelitian dan pengamatan para pakar di bidangnya.
Setiap peralihan waktu
shalat, sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan energi alam yang dapat
diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna
alam adalah sesuatu yang tidak asing bagi mereka yang akrab dengan dunia
fotografi.
Shubuh
Pada waktu subuh, alam
berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid
(kelenjar gondok). Dalam fisiologi, tiroid memiliki pengaruh terhadap sistem
metabolisme tubuh manusia. Warna biru muda juga memunyai rahasia tersendiri berkaitan
dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur pulas pada
waktu subuh akan menghadapi masalah rezeki dan komunikasi. Hal ini terjadi
karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika ruh dan
jasad masih tertidur. Pada saat adzan subuh berkumandang, tenaga alam ini
berada pada tingkat optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh
kita terutama pada waktu rukuk dan sujud.
Dhuhur
Ketika memasuki waktu dhuhur, warna alam menguning dan berpengaruh terhadap perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga memiliki pengaruh terhadap hati. Di samping itu, warna kuning juga memunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi, mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan shalat zhuhur berulang-ulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaannya serta berkurang keceriaannya.
Ketika memasuki waktu dhuhur, warna alam menguning dan berpengaruh terhadap perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga memiliki pengaruh terhadap hati. Di samping itu, warna kuning juga memunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi, mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan shalat zhuhur berulang-ulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaannya serta berkurang keceriaannya.
Ashar
Saat ashar, warna alam
berubah menjadi oranye. Hal ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan
terhadap kondisi prostat, uterus, ovary, testis, dan sistem reproduksi secara
keseluruhan. Warna oranye di alam juga bisa memengaruhi kreativitas seseorang.
Orang yang kerap tertinggal waktu ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di
samping itu, organ-organ reproduksi juga akan kehilangan energi positif dari
warna alam tersebut.
Maghrib
Menjelang maghrib,
warna alam berubah menjadi merah. Pada waktu itu, kita kerap mendengar nasihat
orang-orang tua agar kita tidak berada di luar rumah. Nasihat tersebut ada
benarnya karena saat maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi
jin dan iblis. Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena mereka
beresonansi atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang berada
dalam perjalanan sebainya berhenti sejenak dan mengerjakan shalat maghrib. Hal
itu lebih baik dan lebih aman karena pada waktu ini banyak interferens atau
tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir
sama dan dapat menimbulkan fatamorgana yang dapat merusak penglihatan kita.
Isya’
Sedangkan ketika waktu
isya’, alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu isya’
menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan
sistem kontrol otak. Mereka yang kerap ketinggalan waktu isya’ akan sering
merasa gelisah. Ketika alam diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk
mengistirahatkan jiwa dan raga. Dengan tidur waktu itu, kondisi jiwa kita
berada pada gelombang delta dengan frekuensi di bawah 4 Hz dan seluruh sistem
tubuh memasuki waktu istirahat.
Qiyamul Lail
Selepas tengah malam,
alam mulai bersinar kembali dengan warna putih, merah jambu, dan kemudian ungu.
Perubahan warna ini selaras dengan frekuensi kelenjar pineal (otak kecil),
kelenjar pituitary (bawah otak), thalamus, dan hypothalamus. Maka, kita
sepatutnya bangun dari tidur pada waktu ini dan mengerjakan shalat malam.
Demikian sebagian
kecil dari penjelasan Prof. Riset. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS. dalam bukunya,
“The Science of Shalat”. Ia menguraikannya secara luas tentang lautan hikmah
shalat menurut ilmu pengetahuan atau sains. Bahkan, lebih jauh lagi ia mengupas
shalat laksana sebagai suatu kesatuan utuh antara kesehatan, ibadah, rezeki,
psikologi, dan lain sebagainya. Tentu nilai manfaat yang terkandung di dalam
shalat ini jika diaplikasikan, tidak hanya akan mengantarkan seseorang menuju
ketakwaan, tapi juga bisa menggapai hidup yang paripurna dan bahagia.
Buku terbitan Qultum Media ini dibuka dengan penjelasan untuk apa
kita shalat, mukjizat shalat dari segi waktu dan jumlah rakaat, korelasi ajaib
antara waktu shalat dan energi alam, mukjizat shalat subuh, shalat tahajjud
sebagai anti stres, dan antin yeri sendi dengan shalat dhuha.
Lebih lanjut lagi,
penulis menjelaskan tentang rahasia dan hikmah wudhu menurut aspek kesehatan,
filosofi kiblat dan cara menentukannya secara mudah dengan garis matahari.
Kemudian, dilanjutkan dengan aplikasi gerakan shalat sebagai terapi kesehatan
yang dimulai dari berdiri, rukuk, hingga salam yang dilengkapi dengan keutamaan
khusyuk dan menggapainya dalam shalat.
Pada tiga bagian
akhir, dijelaskan tentang keagungan Allah pada ruang tanpa batas dari takbir
hingga big bang theory, aspek keutamaan, hukum, zikir, dan merengkuh
kesempurnaan shalat berjamaah, serta merambah jalan menuju shalat yang dititi
dengan memelihara shalat.
Semoga Bermanfaat.
Sumber Tambahan:
- M.Syukron Maksum, Dahsyatnya Adzan, Hal 129-132-
- Ahmad As Shouwy Mukjizat Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang IPTEK, Volume 1, Hal 99-120
- Forum.muslim-menjawab.com
sumber : Daulah Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar