“Sesungguhnya shalat bagi orang mukmin ialah kewajiban yang
tertentu (telah ditetapkan) waktunya.” (QS. An-Nisa:103).
Waktu-waktu shalat mengajarkan
kita untuk selalu menghargai waktu dan hidup sesuai dengan siklus alam semesta.
Waktu-waktu shalat yang kita lakukan sangat sesuai dengan kaidah dan ketentuan
sistem terapi dalam ilmu kesehatan China. Berikut ini Pembahasannya ;
Shalat Subuh : Terapi Paru-paru
Waktu
pelaksanaan Shalat Shubuh adalah sejak terbit fajar sampai hampir terbit
matahari. Shubuh merupakan waktu yang tepat untuk proses terapi sistem
pernapasan dan paru-paru, karena pada pagi hari udara masih bersih, oksigen
masih segar. Dari paru-paru, darah mengambil “bahan bakar” yang masih baru
& bersih, akhirnya keseluruhan organ menerima pasokan nutrisi yang bersih.
Selanjutnya tubuh menjadi segar kembali dan otak menjadi jernih.
Penelitian mutakhir dalam ilmu medis Barat juga mengungkap
manfaat kebiasaan bangun pada waktu shubuh. Ditemukan bahwa pada dini hari
sekitar pukul 3.00 – 5.00 terjadi proses
detoksin (pembuangan zat racun) di
bagian paru-paru. Oleh Karena itu, biasanya selama durasi waktu ini, penderita
batuk akan mengalami batuk hebat. Ini karena proses pembersihan (detoksin)
telah mencapai saluran pernapasan.
Paru-paru
dan usus besar merupakan organ yang saling berpasangan. Usus besar merupakan
pengatur panas dalam perut. Jantung termasuk organ yang memiliki sifat panas.
Apabila jantung memiliki sifat panas yang berlebihan, dengan pernapasan yang
dilakukan pada saat udara benar-benar bersih, kita dapat mengarahkan panas
jantung ke paru-paru dan dengan demikian mendinginkan panas dalam perut.
Shalat DZuhur : Terapi
Jantung dan Usus Kecil
Waktu
Zuhur adalah sejak tergelincirnya matahari dari tengah-tengah langit hingga
saat bayangan benda sama panjang dengan benda tersebut.
Jantung
merupakan organ yang biasa dihubungkan dengan proses mental. Beberapa bentuk
tekanan emosional seperti pusing, berdebar-debar, sesak napas, dan kemunduran
vitalitas merupakan gejala-gejala umum dari penyakit jantung. Kemunduran chi
jantung ditandai dengan kelemahan secara umum, seperti bicara terengah-engah,
pernapasan yang pendek-pendek, dan sering berkeringat.
Jika
wajah bengkak dan berwarna tidak cerah, kaki dan tangan terasa dingin, ini
dinamakan kemunduran chi jantung. Gelisah, lekas marah, pusing, kehabisan akal,
dan tidak bisa tidur adalah gejala kemunduran darah jantung. Bisa juga terasa
aliran darah yang deras pada telapak tangan dan wajah, serangan demam ringan,
dan berkeringat pada malam hari.
Gejala
kelebihan chi jantung adalah akibat panas jantung. Ini terlihat dalam serangan
demam tinggi, yang kadang-kadang disertai dengan menggingau, perasaan
berdebar-debar yang mengganggu, kegelisahan yang sangat, tidak dapat tidur, dan
sering mimpi buruk, wajah berwarna merah padam, lidah berwarna merah, atau
terasa panas dan sakit, dan sering merasa panas ketika buang air kecil.
Waktu pelaksanaan shalat zuhur sangat sesuai dengan kaidah ilmu
kesehatan China yang berpendapat bahwa berdasarkan sirkulasi chi, waktu yang
tepat untuk melakukan terapi organ jantung adalah pada pukul 11.00 – 13.00.
Waktu zuhur adalah saat kita berada di puncak kepenatan akibat aktivitas
sepanjang siang. Dengan melakukan shalat zuhur sebagai bentuk relaksasi dan
dipadukan dengan basuhan air wudhu’, panas
jantung yang berlebihan bisa menjadi normal kembali. Akhirnya
hal ini mempengaruhi sistem lainnya, karena fungsi jantung yang merupakan
“penguasa” pembuluh-pembuluh. Jantung memompa darah agar selalu mengalir untuk
membawa sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh organ-organ lainnya. Tubuh kita
yang penat dan pikiran kita yang sumpek akan tersegarkan kembali dan siap
melanjutkan aktivitas.
Shalat Ashar : Terapi Kandung
Kemih
Waktu
ashar adalah setelah habus waktu zuhur hingga terbenam matahari. Dalam ilmu
kesehatan China, pukul 15.00 – 17.00 merupakan waktu yang tepat untuk melakukan
terapi kandung kemih karena pada saat itu mulai terjadi kesesuaian secara
perlahan antara hawa tubuh manusia dan hawa di sekitarnya, perubahan dari hawa
udara yang panas menuju dingin.
Fungsi
utama kandung kemih adalah mengubah cairan tubuh menjadi air kencing dan
mengeluarkannya dari tubuh. Jika fungsi tersebut berjalan, terjadilah
keseimbangan kimiawi dalam tubuh sehingga metabolisme terjaga. Jika fungsi ini
terhambat, akan terjadi penumpukan cairan yang tidak bermanfaat dan mengandung
racun sehingga mempengaruhi kerja organ-organ internal lainnya. Jika ini
terjadi, proses pendinginan tingkat chi yang seharusnya dikeluarkan menjadi
menumpuk dan menimbulkan panas yang tinggi, yang akhirnya mempengaruhi pula
kerja ginjal.
Jadi, ibadah shalat ashar bermanfaat untuk meningkatkan daya
kerja kandung kemih sehingga dapat lancar mengeluarkan
racun yang
diakibatkan oleh proses kimiawi tubuh yang berlangsung selama aktivitas
sepanjang siang.
Shalat Maghrigb : Terapi Ginjal
Shalat
Maghrib dilaksanakan pada waktu sesudah matahari terbenam hingga lenyapnya mega
merah di sebelah barat.
Ginjal
dan kandung kemih adalah organ yang berpasangan. Kedua organ tersebut
mengontrol tulang-tulang, sumsum, dan otak. Bertanggung jawab terhadap
fungsi-fungsi pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi. Kesehatan kedua organ
internal ini tercermin pada kondisi rambut kepala. Mereka memainkan peran yang
sangat penting dalam metabolisme air dan mengendalikan cairan tubuh, dan juga
menjaga keseimbangan panas dan dingin yang sangat fundamental bagi tubuh.
Untuk
mengetahui gejala-gejala kemunduran energi dingin ginjal sesungguhnya mudah.
Biasanya, punggung bagian bawah terasa lemah dan sakit, ada suara mendengung
pada kedua telinga dan kehilangan ketajaman pendengaran, wajah berwarna
keabu-abuan dan gelap, khususnya di bawah kedua mata. Biasanya kepala terasa
pusing, haus dan berkeringat di malam hari, dan sering masuk angin ringan.
Gejala-gejala
kemunduran energi panas secara signifikan berkaitan dengan kehilangan energi
atau panas. Serupa dengan kemunduran energi dingin ginjal, ada dengungan pada
telinga, pusing, dan rasa sakit di punggung bawah. Namun rasa sakit ini
ditandai dengan rasa dingin, lemah, dan lesu yang sangat. Biasanya kemunduran
energi dingin ginjal menimbulkan gangguan pada jantung dan hati, sedangkan
kemunduran energi panas ginjal mengganggu fungsi-fungsi limpa kecil dan
paru-paru.
Ditinjau dari ilmu pengobatan China, waktu pelaksanaan shalat
maghrib merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan terapi organ ginjal. Waktu maghrib adalah saat-saat hawa
udara semakin menurun, dan sistem organ juga mulai menyesuaikan diri dengan
energi di sekitarnya.
Shalat Isya : Terapi
Perikardium dan Triple Burner (San Jiao)
Shalat
Isya dilaksanakan setelah habis waktu maghrib hingga menjelang shubuh.
San
Jiao adalah konsep dalam ilmu kesehatan China, yaitu sebuah organ fungsional
yang tidak dikenal oleh ilmu kedokteran Barat modern. Menilik makna kata
asalnya, yaitu lapisan yang terletak di bawah kulit dan di antara otot-otot,
sebagian ahli mengajukan teori bahwa organ ini sama dengan sistem limfatik. San
Jiao dianggap terutama bersifat energetik dan tidak memiliki komponen fisik.
Fungsi
perikardium adalah membuang kelebihan energi jantung dan mengarahkannya pada
titik Laogong yang terletak pada pusat telapak tangan. Dari Laogong, kelebihan
energi akan dilepaskan secara alamiah sehingga terciptalah stabilitas tingkat
energi jantung. Titik Laogong digunakan dalam ilmu kesehatan China untuk
mengurangi suhu tubuh selama terkena sakit demam.
Waktu
yang tepat untuk melakukan terapi organ perikardium adalah pada pukul 19:00 –
21:00. Pada waktu tersebut hawa di sekitar sudah mulai rendah daripada hawa
tubuh. Maka, diperlukan penyesuaian sistem energi di dalam tubuh manusia untuk
bisa menyesuaikan diri dengan hawa di sekitarnya.
Pada waktu pelaksanaan shalat Isya, dimulailah penurunan kerja
organ internal yang telah digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Tubuh memasuki
masa istirahat, terutama kerja jaringan otot yang digunakan untuk gerak dan
berpikir. Waktu isya bisa disebut sebagai masa
pendinginan keseluruhan sistem organ dan saraf. Proses
pengistirahatan tubuh kemudian disempurnakan dengan tidur pada malam hari.
Paparan
di atas tidaklah mutlak untuk menyatakan bahwa alasan penetapan waktu-waktu
shalat adalah untuk menyesuaikan dengan sirkulasi chi dalam tubuh manusia.
Terlebih lagi untuk daerah-daerah subtropis, panas musim panas, siang lebih
panjang daripada malam, sehingga waktu pelaksanaan shalatpun bergeser. Oleh
karenanya perlu diberikan penjelasan yang lebih khusus.
Namun teori sirkulasi chi ini dapat kita manfaatkan untuk merenungkan keagungan
perintah melaksanakan shalat pada waktunya. Perhatikan
bagaimana untuk melaksanakan shalat kita diperintahkan untuk memperhatikan
posisi matahari. Perubahan posisi matahri menyebabkan pula perubahan suhu,
gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Ini semua mungkin bisa dianggap
sebagai “Chi Langit”.
Seperti alam semesta, tubuh kita pun mengalami siklus harian. Ilmu medis
Barat menemukan bahwa setiap hari berlangsung siklus metabolisme tubuh manusia.
Ilmu kesehatan China mengungkap adanya siklus chi harian dalam tubuh manusia.
Di nukil oleh dari Sebuah Buku yang Berjudul : Keajaiban
Shalat Menurut Ilmu Kesehatan China Pengarang : Lukman Hakim Saktiawan (Guru Kungfu dan Praktisi Terapi
Pengobatan Tradisional China) (dp/dais).
sumber : Daulah Islam