Setelah 3 bulan, sel darah merah di
dalam tubuh kita akan mati. Ia mengandung banyak asid uric, urea, toksin dan
sel darah merah yang rusak. Sel darah kotor ini akan berkumpul di lapisan
bawah kulit. Sel darah ini akan digantikan dengan sel darah merah yang baru.
Darah yang baru mengandungi oksigen dan nutrien yang diperlukan oleh sel tubuh.
Sel darah yang rusak (darah kotor)
yang gagal berkumpul dalam tubuh dan masih hadir dalam sistem aliran darah
menyebabkan faktor utama yang mengakibatkan : Kapilari tersekat dan tersumbat,
kesannya akan menganggu berbagai sistem badan dan menyebabkan kegagalan sistem
limfa, ginjal dan hati tidak berfungsi dengan sempurna yang akhirnya akan
menyebabkan berbagai penyakit kronik.
Gejala awal yang dapat dirasai oleh
tubuh badan ialah badan terasa lesu, letih, kebas kaki dan tangan, pening,
cepat marah, cepat bosan, murung, mudah mengantuk dan mudah naik pitam.“Dengan
ringkasan diatas, dapatlah disimpulkan KEHARUSAN berbekam kepada kita yang mana
:
Ia dapat mencegah tubuh badan kita
daripada menjurus kepada penyakit-penyakit yang lebih kronik seperti diabetes
(kencing manis), asam urat, kolesterol, jantung, rematik, darah tinggi,
migrain, jantung, vertigo, migrain dan sebagainya.”
Adalah menjadi tanggungjawab kepada kita
untuk memastikan tubuh badan kita senantiasa sehat wal'afiat dengan cara
berusaha/ikhtiar mencegah dan berdoa kepada Allah agar diberikan kesehatan
supaya mudah beribadah kepadanya. Insya’Allah.
Bekam atau hijamah adalah teknik
pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam
tubuh melalui permukaan kulit. Berbekam merupakan metode pengobatan yang telah
digunakan sejak dulu untuk mengobati berbagai kelainan penyakit seperti,
hipertensi, asam urat, reumatik arthritis, back pain (sakit punggung),
migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik
bersifat fisik maupun mental (sumber: wikipedia)
Kadang orang menganggap bekam dengan
sebelah mata, karena dianggap sudah kuno atau hanya sekedar alternatif. Padahal
dunia kedokteran saat ini mulai membuktikan khasiat bekam.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan :
1) Sistem kekebalan tubuh.
2) Pengeluaran enkefalin (neurotransmitter yang
berperan dalam pengaturan rasa sakit, mood, tingkah laku, dan pengaturan
hormon).
3) Pelepasan neurotransmitter (utk memperlancar sistem
syaraf).
4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta.
5) “The gates for pain” pada Sistem Syaraf Pusat yang
berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.
Adapun mekanismenya, menurut Dr.
Wadda’ A. Umar, adalah sebagai berikut: apabila dilakukan pembekaman pada
titik bekam, maka akan terjadi kerusakan pada kulit, jaringan bawah kulit (sub
kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa
mediator seperti serotonin, histamine, dan bradikinin, serta zat-zat lain yang
belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan
arteriol pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di
tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan
mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan)
otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan
darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin
releasing factor (CRF), serta releasing factor lainnya. CRF selanjutnya akan
menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin serta corticosteroid yang
mempunyai efek meredakan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Penelitian lain menunjukkan bahwa bekam
pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan
dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C,
serta traktus spinothalamicus ke arah thalamus yang akan menghasilkan
endorphin, suatu zat yang berfungsi dalam persepsi rasa sakit. Sedangkan
sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik
menuju ke motor neuron dan menimbulkan refleks intubasi nyeri yang nantinya
semua itu akan mengurangi rasa sakit.