Tulisan berikut ini merupakan transkrip
atas video berjudul Fakta Ilmiah Bekam, yang saya ambil dari Youtube. Video ini
berisi pandangan tiga pakar kedokteran tentang bekam.
Prof.
Dr. Faiz al-Hakim, spesialis bedah onkologi, diakui oleh Organisasi Broad
Amerika Patologi Klinik
Kami akan jelaskan hasil laboratorium
yang kami peroleh dari pemeriksaan darah bekam. Dari hasil laboratorium ini
terlihat beberapa hal.
Pertama, bentuk sel darah
merah dalam darah bekam tidak normal secara terus-menerus. Di antara
bentuk-bentuknya adalah burr cell, target cell, crenation cell,
spyrus cell, dan banyak bentuk yang lainnya. Ada sel darah merah yang
seperti duri. Ada pula sel darah merah yang warna merahnya pucat.
(Sebagai catatan, darah diambil
langsung dari sayatan sebelum gelas bekam diletakkan agar tekanannya tidak
memengaruhi bentuk sel.)
Kedua, kita bisa
menyaksikan adanya penurunan sel darah putih dalam jumlah yang cukup besar pada
darah bekam, dan hal itu berlangsung pada semua keadaan yang kami teliti.
Jumlah sel darah putih berkisar antara 525 – 950 sel/ml3 saja.
Prof.
Dr. Muhammad Nabil Syarif, PhD di bidang farmasi dari Broksel, mantan dekan
Fakultas Farmasi Universitas Damaskus, Syiria
Barangkali ada di antara kita yang
bertanya-tanya mengenai proses pengobatan bekam. Sebenarnya bekam merupakan
operasi sederhana yang dapat mengobati penyakit-penyakit yang tidak sanggup
lagi ditangani oleh ahli medis. Setelah melalui pemantauan sederhana terhadap
gerakan sistem peredaran darah, kita bisa mengetahui proses kerja bekam dan
manfaatnya yang luar biasa.
Prof.
Dr. Ahmad Samir, PhD di bidang patologi klinik dan hematologi dan ahli
fitofarmaka
Organ darah merupakan satu sistem yang
luas dengan berbagai macam fungsi. Darah merupakan penopang kehidupan. Darah
pula yang menjadi penghubung dengan seluruh organ tubuh sekaligus yang
menyuplai makanan, memproduksi antibodi dan memberi perlawanan terhadap
penyakit.
(Narasi: Organ darah sangat penting,
tapi terkadang organ ini menjadi lemah dan kurang aktif, dan terkadang bisa
juga melawan berbagai macam penyakit. Darah terdiri dari sel darah putih yang
berfungsi menjadi alat pertahanan tubuh dalam melawan penyakit. Jumlahnya
berkisar antara 4 s.d. 7 juta/ml3. Padanya juga terdapat sel darah merah yang
jumlahnya berkisar 5 juta/ml3. Sel inilah yang memindahkan oksigen guna
memproduksi energi ke seluruh sel-sel dan jaringan tubuh serta membawa CO2
keluar.)
Sel darah merah diproduksi (bersumber)
dari tulang (sumsum) dan pindah ke darah serta tetap berada di sana menjalankan
fungsinya selama 120 hari, yang dimulai dengan fungsi maksimal. Pada saat masa
aktifnya habis, sel ini menjadi melemah, berbagai kelebihannya pun hilang, baik
keluwesan, sifat aktif, kelenturan, serta kemampuannya untuk bekerja.
Bahkan bentuknya pun berubah, sehingga
antara satu sel dengan lainnya saling melekat, yang biasanya akan dialirkan
oleh aliran darah ke hati dan limpa. Atau bisa juga mencari tempat-tempat
berdiam di dalam peredaran darah agar bisa menetap. Atau bisa juga sel akan
mendapatkan tempat yang tidak mengalir, seperti kahil (punggung), karena
kahil merupakan tempat yang luas dalam jaringan pembuluh darah. Mulailah
hambatan-hambatan dan berkurangnya sel pada darah, sehingga menyebabkan
penumpukan-penumpukan yang menyumbat. Maka terjadilah penyumbatan pada aliran
darah. Penelitian ini telah diteliti oleh tim kedokteran dari Jepang. Mereka
mengatakan bahwa penyumbatan pada darah merupakan sebab terjadinya berbagai
penyakit.
Di sinilah fungsi bekam untuk mengatasi
berbagai hambatan pada darah. Dari penelitian yang kami lakukan pada aliran
darah vena sebelum dan sesudah dibekam serta darah bekam, hasil yang kami
peroleh dari kami dan tim kedokteran lakukan adalah sebagai berikut :
Pertama, menurunnya
sedimentasi (pengendapan) sampai pada batas normal.
Kedua, keseimbangan jumlah
sel darah merah yang mencapai ambang normal.
Ketiga, menurunnya
hemoglobin darah sampai pada batas yang normal pada beberapa keadaan penambahan
jumlah sel darah merah atau yang disebut polychythemia (meningkatnya
jumlah total massa sel darah).
Keempat, meningkatnya jumlah
sel darah putih sampai 52% yang masih di ambang garis normal.
Kelima, meningkatnya jumlah
trombosit sampai batas normal, di mana sebelumnya kurang trombositnya. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar