Minggu, 06 Oktober 2013

FAKTA ILMIAH TENTANG BEKAM




Tulisan berikut ini merupakan transkrip atas video berjudul Fakta Ilmiah Bekam, yang saya ambil dari Youtube. Video ini berisi pandangan tiga pakar kedokteran tentang bekam.

Prof. Dr. Faiz al-Hakim, spesialis bedah onkologi, diakui oleh Organisasi Broad Amerika Patologi Klinik
Kami akan jelaskan hasil laboratorium yang kami peroleh dari pemeriksaan darah bekam. Dari hasil laboratorium ini terlihat beberapa hal.
Pertama, bentuk sel darah merah dalam darah bekam tidak normal secara terus-menerus. Di antara bentuk-bentuknya adalah burr cell, target cell, crenation cell, spyrus cell, dan banyak bentuk yang lainnya. Ada sel darah merah yang seperti duri. Ada pula sel darah merah yang warna merahnya pucat.
(Sebagai catatan, darah diambil langsung dari sayatan sebelum gelas bekam diletakkan agar tekanannya tidak memengaruhi bentuk sel.)
Kedua, kita bisa menyaksikan adanya penurunan sel darah putih dalam jumlah yang cukup besar pada darah bekam, dan hal itu berlangsung pada semua keadaan yang kami teliti. Jumlah sel darah putih berkisar antara 525 – 950 sel/ml3 saja.


Prof. Dr. Muhammad Nabil Syarif, PhD di bidang farmasi dari Broksel, mantan dekan Fakultas Farmasi Universitas Damaskus, Syiria
Barangkali ada di antara kita yang bertanya-tanya mengenai proses pengobatan bekam. Sebenarnya bekam merupakan operasi sederhana yang dapat mengobati penyakit-penyakit yang tidak sanggup lagi ditangani oleh ahli medis. Setelah melalui pemantauan sederhana terhadap gerakan sistem peredaran darah, kita bisa mengetahui proses kerja bekam dan manfaatnya yang luar biasa.

Prof. Dr. Ahmad Samir, PhD di bidang patologi klinik dan hematologi dan ahli fitofarmaka
Organ darah merupakan satu sistem yang luas dengan berbagai macam fungsi. Darah merupakan penopang kehidupan. Darah pula yang menjadi penghubung dengan seluruh organ tubuh sekaligus yang menyuplai makanan, memproduksi antibodi dan memberi perlawanan terhadap penyakit.
(Narasi: Organ darah sangat penting, tapi terkadang organ ini menjadi lemah dan kurang aktif, dan terkadang bisa juga melawan berbagai macam penyakit. Darah terdiri dari sel darah putih yang berfungsi menjadi alat pertahanan tubuh dalam melawan penyakit. Jumlahnya berkisar antara 4 s.d. 7 juta/ml3. Padanya juga terdapat sel darah merah yang jumlahnya berkisar 5 juta/ml3. Sel inilah yang memindahkan oksigen guna memproduksi energi ke seluruh sel-sel dan jaringan tubuh serta membawa CO2 keluar.)

Sel darah merah diproduksi (bersumber) dari tulang (sumsum) dan pindah ke darah serta tetap berada di sana menjalankan fungsinya selama 120 hari, yang dimulai dengan fungsi maksimal. Pada saat masa aktifnya habis, sel ini menjadi melemah, berbagai kelebihannya pun hilang, baik keluwesan, sifat aktif, kelenturan, serta kemampuannya untuk bekerja.

Bahkan bentuknya pun berubah, sehingga antara satu sel dengan lainnya saling melekat, yang biasanya akan dialirkan oleh aliran darah ke hati dan limpa. Atau bisa juga mencari tempat-tempat berdiam di dalam peredaran darah agar bisa menetap. Atau bisa juga sel akan mendapatkan tempat yang tidak mengalir, seperti kahil (punggung), karena kahil merupakan tempat yang luas dalam jaringan pembuluh darah. Mulailah hambatan-hambatan dan berkurangnya sel pada darah, sehingga menyebabkan penumpukan-penumpukan yang menyumbat. Maka terjadilah penyumbatan pada aliran darah. Penelitian ini telah diteliti oleh tim kedokteran dari Jepang. Mereka mengatakan bahwa penyumbatan pada darah merupakan sebab terjadinya berbagai penyakit.

Di sinilah fungsi bekam untuk mengatasi berbagai hambatan pada darah. Dari penelitian yang kami lakukan pada aliran darah vena sebelum dan sesudah dibekam serta darah bekam, hasil yang kami peroleh dari kami dan tim kedokteran lakukan adalah sebagai berikut :
Pertama, menurunnya sedimentasi (pengendapan) sampai pada batas normal.
Kedua, keseimbangan jumlah sel darah merah yang mencapai ambang normal.
Ketiga, menurunnya hemoglobin darah sampai pada batas yang normal pada beberapa keadaan penambahan jumlah sel darah merah atau yang disebut polychythemia (meningkatnya jumlah total massa sel darah).
Keempat, meningkatnya jumlah sel darah putih sampai 52% yang masih di ambang garis normal.
Kelima, meningkatnya jumlah trombosit sampai batas normal, di mana sebelumnya kurang trombositnya. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar