Coba kita
sedikit mengingatkan kembali metode bekam yang kaya akan manfaat bagi
kesehatan tubuh manusia. Pengertian“Al-Hijamah” atau Hijamah dalam bahasa
Arab berarti torehan darah, istilah ini berbeda dengan istilah “Al-Fashd” yang berarti pembuangan darah.
Istilah Hijamah dalam masyarakat Melayu lebih dikenal dengan nama “Bekam” yang berarti “pelepasan darah
kotor”. Dalam masyarakat Indonesia lebih dikenal dengan istilah Kop atau Cantuk yang berasal dari bahasa Inggris
“Cupping”.
Hijamah sudah dikenal sejak zaman purba,
yaitu sejak kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia,
Mesir, Saba, dan Persia. Dalam ilmu kedokteran Islam, Hijamah dipraktekkan
secara hati- hati, yaitu hanya dilakukan pada kasus pembekuan darah/
penyumbatan dalam pembuluh darah, karena fungsi Hijamah sesungguhnya adalah
untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh/ badan.
Hijamah merupakan suatu teknik pengobatan
yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw yang telah lama dipraktekkan oleh manusia
sejak zaman dahulu kala, kini pengobatan ini di modernkan dan mengikuti
kaidah-kaidah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif
serta tanpa efek samping. Adapun teknik pengobatan Hijamah adalah suatu proses
membuang darah kotor (toksin/racun) yang berbahaya dari dalam tubuh,
melalui bawah permukaan kulit.
Toksin adalah endapan racun/ zat kimia
yang tidak bisa diurai oleh tubuh kita. Sedangkan yang dimaksud darah kotor
adalah darah yang mengandung racun atau darah statis yang menyumbat peredaran
darah sehingga sistem peredaran darah tidak dapat berjalan dengan lancer.
Timbunan racun yang terdapat dalam darah manusia menyebabkan tidak berfungsinya
mekanisme pertahanan tubuh (sistem immun tubuh).
Kondisi ini
sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan, baik fisik maupun mental.
Akibatnya akan terasa lesu, murung, resah, linu, pusing, dan senantiasa merasa
kurang sehat, cepat bosan dan mudah naik pitam. Ditambah lagi dengan angin yang
sulit dikeluarkan dari dalam tubuh, akibatnya tubuh akan akan mudah kena
jangkitan penyakit mulai dari yang ringan seperti influenza sampai dengan
penyakit degeneratif semacam stroke, darah tinggi, kanker atau kencing manis,
bahkan sampai gangguan kejiwaan.
Toksin yang
berada dalam tubuh/badan manusia berasal dari :
1. Pencemaran udara, seperti asap
kendaraan, pabrik, pembuangan limbah kimia, dll.
2. Makanan siap saji (fast food),
karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk tubuh, seperti zat pengawet,
zat pewarna, zat aroma (essense), penyedap rasa (MSG/ Mono Sodium Glutamat).
3. Hasil pertanian, seperti
pestisida, insektisida, fungisida, herbisida.
4. Kebiasaan buruk (bad habit),
seperti merokok, makan tidak teratur, makan tidak bersih, makan tidak seimbang,
terlalu panas atau dingin, terlalu asam, dll.
5. Obat-obatan kimia, karena
mempunyai efek merusak organ atau mikroba yang normal dalam tubuh. Misalnya
pada pasien penderita asam urat maka obat-obat yang diberikan mempunyai efek
samping pada ginjal sehingga akan dapat mengakibatkan gagal ginjal kronik dan
harus cuci darah.
Melihat asal
toksin tersebut, maka betapa kritisnya kondisi lingkungan kita. Sewaktu-waktu
bisa saja kita atau keluarga dapat menjadi korban toksinisasi. Untuk
mengetahuinya ada baiknya kita mengenal lebih dulu gejala akibat toksinisasi.
1. Orang yang terjangkiti toksin,
biasanya pada usia muda sudah mengalami penyakit degeneratif, seperti kanker,
kencing manis/ diabetes mellitus, hipertensi, gagal ginjal, dll.
2. Terjadinya kerusakan sel
spermatozoid dan sel telur (ovum), sehingga tidak subur/ mandul.
3. Menurunnya tingkat kecerdasan,
pelupa, kurang konsentrasi.
4. Terjadi pengendapan toksin di
dalam usus, hati, ginjal, serta jantung dan saluran darah.
5. Meningkatnya depresi, stress,
dll.
6. Mikroba positif (Probiotik) dalam
tubuh akan musnah dan merusak sistem pencernaan.
7. Menurunnya sistem imunitas
(kekebalan) tubuh.