Darah bekam adalah darah stasis yang dikeluarkan oleh trapis
atau juru bekam dari tubuh melalui permukaan kulit dengan teknik dan metode
yang aman. Aman dalam artian karena yang melakukannya adalah orang yang sudah
terlatih dan punya ilmu dalam hal bekam.
Ada beberapa ciri darah bekam ini yang membuat saya
tercengang :
1. Teroksidasinya darah tanpa udara (anaerob).
2.
Terpisahnya plasma dari darah.
3.
Keluarnya plasma saja dari tempat yang dibekam.
4.
Jika kita memasang dua gelas untuk menghisap darah, maka
bisa saja darah keluar pada gelas yang satu, tetapi tidak bisa keluar sama
sekali pada gelas yang satu lagi, padahal keduanya berdampingan.
Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Antara Darah
yang Berada dalam Pembuluh Darah dengan Darah yang Keluar Karena Bekam: Para
dokter dikejutkan oleh pernyataan ilmuwan Damaskus, Muhammad Amîn Syaikhû dalam
artikel ilmiahnya yang luar biasa tentang bekam dan rahasia umum tentang
mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari praktik bekam terletak pada
dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi
dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi
berbagai penyakit.
Untuk mengungkap makna kalimat ini “membersihkan tubuh
dari darah rusak”, sebuah tim laboratorium telah meneliti darah yang keluar
dari titik-titik bekam (yaitu dari tengkuk – al kahil) secara laboratoris dan
mengkomparasikannya dengan darah pembuluh biasa pada sejumlah besar orang yang
telah dibekam berdasarkan prinsip-prinsip bekam yang benar, serta darah
tersebut dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah terhadap darah bekam.
Berdasarkan penelitian itu, terlihat
hal-hal sebagai berikut :
Bahwa darah bekam mengandung
sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yang ada di dalam darah biasa. Itu
terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini
sungguh mencengangkan para dokter!! Sebab, bagaimana darah bisa keluar tanpa
disertai keluarnya sel-sel darah putih? Fakta ini menunjukkan bahwa terapi
bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.
Adapun menyangkut eritrosit (sel darah
merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang aneh, artinya sel-sel
ter-sebut tidak mampu melakukan aktivitas, di samping juga menghambat sel-sel
lain yang masih muda dan aktif.
Ini menunjukkan bahwa proses bekam
membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi,
seraya tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh. Sedangkan fashd
menyebabkan hilangnya komposisi darah yang bermanfaat bersama sel-sel darah
merah yang hendak dibersihkan.
Kapasitas ikatan zat besi dalam darah
bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam
mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah
yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam
pemben-tukan sel-sel muda yang baru.
Kandungan sel darah merah maupun sel
darah putih dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam
berhasil mengeluarkan semua kotoran, sisa, dan endapan darah sehingga mendorong
kembali aktifnya seluruh sistem dan organ tubuh.
Demikian sedikit ulasan tentang manfaat bekam terhadap
kesehatan yang didasarkan pada penemuan-penemuan dan fakta penelitian, semoga
bermanfaat.