Senin, 04 Januari 2016

REDAKAN INFEKSI LAMBUNG DANGAN MADU

Jurnal Medis Inggris pada tahun 1985 edisi 31 menerbitkan sebuah studi tentang penggunaan madu dalam pengobatan infeksi lambung dan usus pada anak-anak. Studi dilakukan terhadap 169 anak yang umurnya berkisar atara 8 – 11 tahun.

Anak-anak itu dipisahkan ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi pengobatan diare biasa yang mencakup pemberian cairan melalui mulut maupun kelenjar. Cairan yang diberikan melalui mulut mengandung glukosa 111 mili mol/liter (2 gram/100ml), sodium 48 milimol/liter, potassium 28 milimol/liter, dan klor 76 milimol/liter. Hal ini sesuai dengan persyaratan WHO dan UNICEF.

Sedangkan kelompok kedua diberi cairan melalui mulut dengan kadar yang sama. Bedanya mereka diberi 50 ml madu murni dalam setiap liter cairan sebagai gantik glukosa.

Berdasarkan uji coba tersebut, para peneliti berkesimpulan :

Madu mampu mengurangi masa deare pada penderita yang diakibatkan serangan bakteri Salmonella, Shighella, dan E. Coli. Ini dikarenakan khasiat madu sebagai antibakteri.

Kebutuhan penderita akan antibiotic semakin berkurang pada anak-anak yang diobati dengan menambahkan madu.

Penggunaan madu bisa aman digunakan sebagai pengganti glukosa dengan syarat cairan mengandung kadar anomali tertentu.  Kadar konsentrasi madu yang harus diberikan pun harus sebanding dengan 111 minol glukosa dan frukotosa perliter (2gram/100ml).



#kedokteran nabi.