Rabu, 07 Januari 2015

MENGENAL TUMOR

Tumor merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil pembelahan sel yang berlebihna dan tak terkoordinasi. Dalam bahasa medisnya, tumor dikenal sebagai neoplasia. Neo berarti baru, plasia berarti pertumbuhan/pembelahan. Jadi neoplasia mengacu pada pertumbuhan sel yang baru, yang berbeda dari pertumbuhan sel-sel di sekitarnya yang normal. Yang perlu diketahui, sel tubuh secara umum memiliki 2 tugas utama yaitu melaksanakan aktivitas fungsionalnya serta berkembang biak dengan membelah diri. Namun pada sel tumor yang terjadi adalah hampir semua energi sel digunakan untuk aktivitas berkembang biak semata. Fungsi perkembangbiakan ini diatur oleh inti sel (nucleus), akibatnya pada sel tumor dijumpai inti sel yang membesar karena tuntutan kerja yang meningkat.

Tumor dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu tumor jinak (benign) dan tumor ganas (malignant) atau yang popular dengan sebutan kanker. Terdapat perbedaan sifat yang nyata diantara dua jenis tumor ini dan memang membedakannya merupakan tuntutan wajib bagi praktisi medis. Perbedaan utama di antara keduanya adalah bahwa tumor ganas lebih berbahaya dan mematikan. Sementara tumor jinak hanya dapat menimbulkan kematian secara langsung terkait dengan lokasi tumbuhnya yang membahayakan misalnya tumor di leher yang dapat menekan saluran napas. Terdapat beberapa sifat yang membedakan antara tumor jinak dan ganas ;

PERTUMBUHANNYA
Tumor ganas relatif lebih cepat karena memang lebih aktif dan agresif, akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak tumor membesar dengan cepat dan seringkali dipuncaknya disertai dengan luka atau pembusukannya yang tidak kunjung sembuh. Luka menahun ini diakibatkan suplai nutrisi kepada sel-sel tumor tidak mampu mengimbangi lagi sel-sel tumor yang jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-sel yang berada diujung tidak mendapat nutrisi dan mati.

PERLUASANNYA
Tumor jinak tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi tidak meruka struktur jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang membatasi antara bagian sel-sel tumor yang abnormal dengan sel-sel normal. Sebaliknya pada tumor ganas yang memang tak berkapsul, tumor ini tumbuhnya infiltratif atau menyusup sembari merusak jaringan disekitarnya. Akibat proses infiltratif tersebut, maka jaringan disekitar tumor ganas seringkali rusak, dan jika jaringan yang diinfiltrasi itu berupa pembuluh darah maka tumor jenis ini dapat menimbulkan gejala pendarahan.

METASTASIS
Metastasi merupakan anak sebar, artinya kemampuan suatu jaringan tumor untuk lepas dari indukny dan menempel serta mampu hidup dan berkembang lebih lanjut pada jaringan tumor induk. Jalur metastasi bisa melalu aliran darah, aliran limfe maupun proses terlepas/terjatuh langsung menempel pada tempat tertentu. Metastasis hanya terjadi pada tumor ganas. Tumor jinak tidak pernah bermetastasis.

GAMBARAN SELULAR
Tumor ganas di bawah mikroskop akan tampak sekumpulan sel-sel yang seringkali tidak menyerupai jaringan normal semestinya, bahwkan sel-sel ganas bisa member gambaran yang sama sekali tidak menyerupai sel apapun dalam tubuh manusia (tidak berdiferensiasi/anaplasi). Sedangkan tumor jinak umumnya diferensiasinya baik, artinya gambaran sel-selnya masih serupa sel-sel normal asalnya namun aktivitas pembelahannya saja yang lebih aktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin anaplastik/berdiferensiasi semakin buruk suatu tumor maka tumor itu pastilah semakin ganas.

KEKAMBUHAN
Tumor jinak umumnya dengan dioperasi secara tepat jarang untuk kambuh kembali. Tumor ganas memiliki kekambuhan lebih tinggi dikarenakan proses pembedahannya sulit untuk benar2 tuntas dikarenakan memang jaringan abnormal ini tidak berkapsul sehingga sulit untuk dibedakan dan dipisahkan dari jaringan normal sekitarnya yang sudah diinfiltrasi. Selain itu tumor ganas tahap lanjut umumnya penyebaran sudah bisa luas bahkan sudah bermetastasi jauh sehingga operasi adalah tidak mungkin menyembuhkan lagi karena sel-sel ganas sudah ada hampir setiap hampir disetiap bagian tumbuh.

APA PENYEBAB TUMOR?
Pertanyaan ini sebenarnya menimbulkan kegelisahan sendiri bagi kaum medis setiap kali ditanyakan. Mengapa? Bukan karena tidak tahu jawabannya,  tetapi dunia kedokteran dan penelitian memang belum tahu jawaban pasti akan penyebab pasti seseorang dapat menderita tumor.

Tap secara umum dipercaya bahwa proses terbentuknya tumor berkaitan dengan 3 faktor utama yaitu genetic (keturunan), karsinogenik (onkogen) dan co-karsinogen (co-onkogen). Faktor genetic atau keturunan menyebutkan bahwa beberapa orang membawa bakat (berupa gen) untuk tumor tertentu. Tentunya bakat saja tidak akan menjelma menjadi tumor di kemudian hari jika tidak ada faktor pemicu lainnya. Faktor pemicu lainnya itu adalah karsinogen dan co-karsinogen. Yang termasuk karsinogen antara lain senyawa kimia (seperti abses, pengawet dan pewarna makanan), faktor fisika (seperti radiasi roentgen berlebih, sinar matahari berlebih), hormonal (seperti peranan estrogen pada kanker payudara, testosterone pada kanker prostate), dan virus (seperti virus HPV sebagai biang keladi utama kanker leher rahim).

Sedangkan co-karsinogen adalah usia tertentu (umumnya kejadian tumor seiring dengan bertambahnya usia), pola hidup yang salah, merokok, alkohol, pola makan kurang serat, adanya iritasi berulang-ulang.

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN
Menilik pada pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya suatu tomur itu adalah multifaktorial dan prosesnya rumit. Akibatnya dalam dunia neoplasia, pencegahan terhadap jenis penyakit satu ini seringkali sulit karena memang penyebab pastinya belum diketahui. Terdapat beberapa keganasan yang sudah memiliki anjuran pencegahan yang sudah diterima umum antara lain menghindari merokok (untuk mencegah kanker rahim, paru, mulut), hindari hubungan seksual usia terlalu dini dan gonta ganti seksual serta imunasi HPV (untuk mencegah kanker leher rahim), hindari alcohol (untuk mencegah kanker lambung, kerongkongan, hati) dan lainnya.

Tetapi yang cukup penting bagi jenis penyakit tumor selain pencegahan adalah deteksi dini atau tes skrining. Penelitian akan tes skrining serta cara-cara deteksi dini semakin berkembang kea rah yang cukup menjanjikan. Terdapat beberapa cara dalam mengenali tumor. Juga terdapat prosedur-prosedur yang bertahap dilakukan oleh dokter guna mendiagnosa penyakit ini. Keluhan subyektif yang disampaikan pasien seringkali tidak banyak menolong karena memang umumnya gejala tidak spesifik.

#dari berbagai sumber.