Rabu, 31 Juli 2013

TANYA JAWAB TENTANG BEKAM (AL HIJAMAH)




Bismillah,
Bagi anda yang berkeinginan kuat untuk berbekam (hijamah/ODT), dan baru pertama kali melakukannya terkadang ada beberapa hal mengganjal yang ingin ditanyakan, diantaranya adalah sebagai berikut :

PERSIAPAN
Tidak ada persiapan khusus jika anda ingin di Bekam, artinya kapan saja anda dibekam maka tidak menjadi masalah, Akan tetapi untuk dan mengurangi efek samping maka disarankan anda makan 3-4 jam sebelum di bekam, karena jika perut anda kosong (puasa) terkadang menyebabkan pusing/lemas.
Sebaliknya apabila anda dalam kondisi perut penuh makanan atau hanya berselang 1 jam setelah makan kemudian anda dibekam maka beberapa pasien mengeluh mual atau muntah. Hindari berjima’ sebelum bekam, apalagi sesudahnya karena akan menguras banyak energi.

SOAL 1. Saya sedang hamil, bolehkah dibekam ?
Boleh, jika kondisi umumnya baik. Sebelum dibekam harus diperiksa dulu tekanan darah dan keadaan umum lainnya, jika normal maka tidak ada masalah. Yang perlu diperhatikan adalah menghindari pembekaman di daerah perut dan pinggang. Untuk Ibu menyusui, wanita haidh dan menstruasi  juga diperbolehkan berbekam asal kondisi umumnya cukup baik .
SOAL 2.  Orang tua saya sudah “sepuh” apa juga boleh dibekam? Bagaimana dengan anak kecil?
Orang yang sudah lanjut usia dan anak kecil (diatas 4 tahun) tidak mengapa dibekam asalkan dilakukan secara bertahap, dengan sedikit sayatan tipis, menggunakan jumlah kop yang sedikit serta dengan kekuatan pompa yang minimal.

SOAL 3.  Kondisi apa yang merupakan “pantangan” (kontraindikasi) bekam ?
Ada kontraindikasi yang bersifat absolut dan ada yang bersifat relatif.
Kontraindikasi absolut, adalah kondisi/kelainan penyakit tertentu yang dilarang untuk dilakukan bekam, diantaranya adalah : pasien yang berumur dibawah 4 tahun, pasien yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, pasien yang mengalami gangguan sistim pembekuan darah yang berat, koma (tidak sadar), dehidrasi berat, renjatan/syok, pasien yang baru menjalani transfusi darah, donor darah atau cuci darah (kurang dari 48 jam dari waktu bekam), penderita jantung yang menggunakan alat bantu pengatur detak jantung.
Kontraindikasi relatif, adalah kondisi/kelainan penyakit tertentu yang disarankan untuk tidak bekam terkecuali dilakukan oleh ahli bekam professional yang sudah berpengalaman, diantaranya adalah : pasien anemia, pasien kencing manis dengan kadar gula darah sewaktu lebih dari 300, pasien tumor/kanker, hipertensi dengan systole lebih dari 200mmHg, penderita gagal jantung (Decomp. Cordis) yang berat, pasien kesurupan (terkena sihir), penderita phobia berat terhadap peralatan medis dan wanita hamil,haidh, nifas atau menyusui.

WAKTU BEKAM
SOAL 4.  Apakah harus memilih hari tertentu dan tanggal tertentu (tanggal 17,19 dan 21) agar lebih utama dilakukan bekam ?
Tidak, karena hadits mengenai keutamaan hari dan tanggal tertentu  untuk beerbekam adalah hadits dhoif (lemah) sehingga tidak bisa dijadikan dalil. Begitu juga larangan membekam pada hari tertentu (Rabu, Jum’at, Sabtu) juga tidak memiliki dasar yang kuat.

SOAL 5.  Apakah ada perbedaan dibekam pada waktu pagi, siang, sore atau malam hari ?
Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok, kapan saja bisa dilakukan bekam. Hanya saja jika dilakukan pada saat sinar matahari terik (tengah hari) lebih memudahkan untuk mengeluarkan darah.
EFEK SAMPING
Perlu kita ketahui dulu sebalumnya bahwa setiap tindakan medis apapun bentuknyatetap memiliki risiko dan efek samping. Akan tetapi hal tersebut tidaklah menjadikan kita “urung” untuk melaksanakan “Sunnah hijamah (Bekam)”  yang mulia ini, asalkan dilakukan sesuai standar dan dilakukan oleh ahli yang professional maka tindakan tersebut sangatlah aman.
Tidaklah mungkin Allah Ta’ala dan Rosul-Nya menuntunkan amalan hijamah ini jikalau berisiko tinggi bagi ummatnya, justeru yang sudah terbukti adalah manfaat dan faedah yang luar biasa.
SOAL 6.  Apakah dibekam itu terasa “SAKIT” ?
Tidak, karena sebelumnya dilakukan dulu penyedotan dengan kop bekam (disebut Bekam Kering) yang berfungsi untuk menarik “darah kotor” ke bawah permukaan kulit sehingga kulit akan terasa menjadi tebal dan “baal” sehingga ketika dilakukan sayatan tipis maka sudah tidak terasa sakit lagi, hanya seperti digigit semut.
Bekam kering tadi juga sekaligus berfungsi mengeluarkan kelebihan “unsur angin” dari tubuh dan menimbulkan efek “massage” untuk melenturkan otot-otot yang mengalami kekakuan.

SOAL 7.  Setelah dibekam, saya malah mengeluh badan terasa sakit (pegal-pegal) apakah ada yang salah ?
Hanya sedikit pasien yang mengeluhkan hal tersebut. Hal ini terjadi sebagai rekasi sistim imun tubuh untuk berusaha mengembalikan fungsi-fungsi tubuh agar menjadi normal kembali karena “sumber darah kotornya”  sudah dikeluarkan. Dalam 3-4 hari keluhan tersebut umumnya sudah hilang dan tubuh menjadi bugar.
Beberapa pasien mengatakan “mengantuk” dan ada juga yang “merasa lapar” setelah bekam, hal tersebut wajar dan justeru lebih baik.

SOAL 8.  Saya mengikuti bekam masal, setelah itu badan saya “meriang” apakah saya mengalami infeksi?
Saya tidak menyarankan untuk mengikuti Bekam Masal karena penggunaan alat bekam berulang kali tanpa proses sterilisasi yang sesuai standar bisa menjadi sumber penularan penyakit tertentu. Keluhan “meriang” bisa merupakan tanda infeksi apabila luka bekas sayatan Bekam mengalami pembengkakan (oedem), berwarna merah, keluar cairan seperti nanah (pus), dan jika dipegang terasa hangat.
Apabila “meriang” tersebut tanpa disertai tanda-tanda tadi maka hal tersebut memang kadang terjadi dan normal adanya dan dalam 3-4 hari keluhan tersebut umumnya sudah hilang dan tubuh menjadi lebih ringan dan nyaman.Begitu juga dengan keluhan perih pada bekas sayatan akan hilang sendirinya hingga sekitar 12 jam.

SOAL 9.  Keluar cairan seperti “lepuhan cacar” setelah bekam apakah berbahaya ?
Gelembung cairan tersebut merupakan transudat yang umumnya terjadi akibat proses penyedotan yang terlalu lama (lebih dari 15 menit). Dalam Ilmu kedokteran China dikatakan bahwa adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.
Gelembung tersebut tidaklah berbahaya dan cukup mengeluarkannya dengan menggunakan ujung pisau bedah steril kemudian diolesi dengan minyak habbatussauda (jinten hitam). Jangan sekali-kali menusuknya dengan jarum atau peniti dan sejenisnya karena dapat menimbulkan infeksi.

SOAL 10.  Bekas bekam di kulit meninggalkan lebam berwarna merah muda, ungu hitam, dan ada juga yang tidak berubah sama sekali, kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Umumnya bekas bekam akan hilang dalam waktu 3 hari sampai 1 minggu setelah bekam tergantung bentuk dan warna yang ditinggalkan. Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
  • Ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
  • Ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
  • Bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda(ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
  • Merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
  • Merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
  • Agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
  • Garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
  • Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
SETELAH BEKAM
SOAL 11.  Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah Bekam ?
Istirahatlah secukupnya setelah berbekam, lebih baik lagi tidur. Minumlah air putih, madu, sari kurma atau teh manis untuk mempercepat pemulihan. JIia ingin makan, usahakan kurang lebih satu jam sesudahnya dan menghindari makan asam, pedas, mie dan minuman bersoda/berkarbonase. Hindari untuk melakukan jima’ setelah bekam.
SOAL 12.  Apa boleh mandi setelah Bekam ?
Boleh bahkan dianjurkan mandi setelah 2 jam melakukan bekam. Sebaiknya menggunakan air hangat untuk mempercepat proses pemulihan. Hindari untuk menggosok bekas sayatan bekam dengan sabun secara berlebihan karena selain terasa perih juga akan memperlambat proses penyembuhan luka.
SOAL 13.  Apa ada perawatan khusus rutin (dengan antiseptic, rivanol, dll) yang dilakukan setiap hari untuk luka bekas sayatan bekam?
Perawatan tersebut diatas dilakukan jika memang diperlukan. Alhamdulillah jika Bekam (Hijamah) dilakukan dengan benar maka hal tersebut belum diperlukan karena lukanya sangat tipis dan cepat sembuh dengan sendirinya.
Semoga Bermanfaat,
Baarokallaahu fiikum..

Sumber : http://bekammadura.wordpress.com/2013/07/16/tanya-jawab-tentang-bekam-al-hijamah/

BERENANG BIKIN NAFAS LENGANG







“Ajarilah anak-anakmu berenang, memanah dan menunggang kuda.”
-HR. Bukhari-Muslim-


Diantara terapi yang sering dianjurkan bagi penderita asma adalah berenang, pasalnya olah raga di air ini memberikan banyak manfaat, diantaranya relaksasi, meningkatkan kesehatan jantung & paru, membakar kalori. Selain itu sekitar 10 centimeter di atas air diyakini bergeraknya udara yang sangat baik, sehingga sangat bermanfaat bagi organ pernapasan. Untuk itu tidak sedikit atlet renang dunia yang mulanya adalah penderita asthma.

Mengapa renang dianggap olah raga terbaik baik bagi penderita asma? Karena kelembaban udara di atas permukaan air cukup tinggi (mencapai 94%). Dalam laman Klinik Asma dan Alergi dr. Indrajana dijelaskan bahwa kelembaban udara di atas permukaan air dapat mencegah penguapan (water loss) dari paru-paru. Adapun posisi tubuh saat berenang memungkinkan beban sirkulasi paru berkurang, dan tekanan di dalam air dapat mengontrol irama pernapasan. Renang dikenal olah raga non-grafitasi, walaupun air sendiri berada dalam pengaruh grafitasi yang menjadi sunnatullah. Sebab bila tanpa grafitasi air akan tumpah.

Tentunya penderita asma yang ingin berenang harus memperhatikan kemampuan dan kondisi. Bila belum mampu berenang layaknya orang sehat, bisa dimulai dengan bertahap jangan memaksakan diri. Selain berenang juga cukup bagus sering berjemur di pagi hari, terutama bagian punggung apalagi berjemur di lokasi dengan udara yang relatif segar dan bersih.

Gerakan renang secara umum mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki saluran pernapasan, sehingga dengan rajin berenang napas pun menjadi lengang. Gerakan air yang menekan syaraf-syaraf tubuh dan bagian  saluran pernapasan juga mengusir berbagai faktor penyumbatan, sehingga pernapasan menjadi plong. Renang juga kegiatan menyenangkan, menghibur dan membangkitkan percaya diri.

Dengan melakukan renang akan melatih otot pernapasan mulai dari dada, perut, bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga memperbaiki kondisi pada penderita asma. Sebab sebagian besar penderita asma dipicu oleh lemahnya daya tahan tubuh dan udara kotor yang kering. Tetapi hal ini tidak terjadi saat berenang karena pernapasan terjadi di dekat permukaan air dengan udara yang baik dan lembab. Uap air membuat udara yang masuk tidak kering.

Renang yang dilakukan selama 3-5 kali seminggu dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, apalagi dilakukan dengan baik dan benar. Pada saat renang yang ideal antara 1 – 2 jam tubuh mampu akan membakar sedikitnya 275 kalori/jam. Berenang juga diketahui bermanfaat membantu mempertahankan tekanan darah dan kolesterol yang berdampak pada kesehatan liver. Olah raga ini
juga untuk kesehatan paru-paru serta menghindarkan serangan jantung, stroke dan diabet.

Dari hasil penelitian yang di lakukan Mareta Isti Rosetya dan Hardian dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang terhadap 20 mahasiswa yang  berenang rutin dan yang tidak berenang selama 3 bulan. Kelompok yang mendapat latihan renang ternyata mengalami peningkatan Arus Puncak Ekspirasi, atau peningkatan fungsi organ paru-paru dan saluran napasnya dibanding mereka yang tidak berlatih renang.(Tb)

ATASI ASMA SECARA ALAMI



Asma merupakan suatu peradangan kronis dari bronkus (saluran udara di paru-paru) yang menyebabkan pembengkakan (inflamasi), penyempitan (bronchospasme) serta sekresi lender yang berlebihan (hipersekresi) dari saluran-saluran udara udara tersebut. Sehingga saluran bronkus menyempit dan terjadilah kesulitan untuk bernapas, sesak napas dan napas berbunyi. Asma merupakan salah satu jenis penyakit alergi dan biasanya dipicu oleh udara dingin, serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, stress fisik mau psikis.

Saluran pernapasan penderita asma memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas). Asap rokok, tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak menimbulkan asma tetapi pada penderita asma rangsangan tadi dapat menimbulkan serangan. Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lender ke dalam saluran udara.

Gejala yang timbul biasanya berhubungan dengan beratnya derajat hipereaktivitas bronkus. Obstruksi jalan napas dapat reversibel (pulih kembali) secara spontan maupun dengan pengobatan. Gejala-gejala asma antara lain :

1.   Bising mengi ( wheezing) yang terdengar atau tanpa stetoskop.
2.   Baturk produktif, sering pada malam hari.
3.   Napas atau dada seperti tertekan.

Gejalanya bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuk pada malam hari. Pengobatan asma secara konvensional biasanya menggunakan anti asma seperti jenis bronkodilator (melebarkan saluran bronkus). Selanjutnya obat golongan Antikolinergik, golongan ini mengurangi tonus vagus intrinsik dari saluran napas.


Obat untuk antiinflamasi yang menghambat inflamasi jalan napas. Obat jenis kortikosteroid (suatu kelompok hormone steroid yang dihasilkan di kulit kelenjar adrenal). Dan, natrium kromolin (sodium cromoglycate) yang merupakan anti-inflamasi nonsteroid.

Saat ini tidak sedikit orang yang sudah mencoba menggunakan pengobatan alami, salah satunya ialah penggunaan herbal. Herbal merupakan bahan yang berasal dari tanaman, bisa berupa daun, akar, biji, dan sebagainya, yang mengandung bahan kimia yang berkhasiat untuk tubuh. Biasanya untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal digunakan beberapa jenis herbal yang saling melengkapi dan menutupi kekurangan serta kelebihan antara herbal. Salah satu herbal yang digunakan untuk kasus asma ini adalah habbatussauda.

Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya habbatussauda ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari penyakit as-samu”. Aku (yakni Aisyah radhiallahu ‘anha) bertanya : “Apakah as-samu itu?” Beliau menjawab : “Kematian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Pada tahun 1960, ilmuwan Badr-El-Din dan Mahfouz menemukan bahwa dimmer dithymoquinone diisolasi dari minyak volatile black seed, dengan nama “Nigellone” dan dipakai melalui mulut untuk beberapa pasien yang menderita asma bronchitis, yang ternyata mengurangi gejala pada sebagian besar pasien.

Hasil penelitian selanjutnya, crystalline nigellone diberikan pada anak-anak dan orang dewasa dalam penyembuhan asma bronkitis denga hasil yang efektif dan tanpa efek samping. Untuk penggunaan sebaiknya habbatussauda di kombinasi dengan herbal lainnya seperti jahe, adas pulasari, mengkudu dan meniran atau bisa juga dengan terapi alami seperti berbekam, serta merutinkan madu. Untuk mempercepat juga bisa mengkonsumsi susu kambing.

Untuk menghindari atau mengurangi serangan asma dapat dilakukan hal sebagai berikut :
1.   Menghindari pencetus asma.
2.   Berjemur matahari pagi dan menghirup udara di pagi hari.
3.   Biasakan minum air hangat.
4.   Berbekam dan akupunktur secara teratur.
5.   Biasakan mandi air hangat (hindari mandi di malam hari).
6.   Berenang 3 kali seminggu sangat dianjurkan bagi orang yang terkena penyakit asma karena berenang dapat mengembangkan alveolus dan bronkus.

“Segala sesuatu selain dzikir kepada Allah Swt adalah sia-sia kecuali empat perkara : berjalannya seseorang antara dua tujuan, melatih kudanya, mencumbu istrinya dan belajar berenang”. (HR. Thabrani dan Bazzar, derajat hadits tidak shahih).

Minggu, 28 Juli 2013

BEKAM UNTUK PENYAKIT LUPUS



LUPUS
(Systemic Lupus Erythematosis)

 
Penyakit Lupus merupakan salah satu penyakit yang menyerang kekebalan tubuh, yang sangat berpengaruh terhadap sejumlah organ tubuh. Penyakit ini banyak menimpa kaum wanita dibandingkan pria, dengan perbandingan 9 : 1. Hingga sekarang belum diketahui penyebab penyakit yang mirip dengan reumatik ini.

Gejala lupus
  • Peradangan dan nyeri persendian kecil dialami oleh sekitar 95% penderita, juga kekakuan persendian di waktu pagi. Kadang-kadang juga terjadi kerusakan sendi seperti pada penyakit reumatik.
  • Seiring berjalannya waktu, terjadi kelemahan pada otot dan urat.
  • Muncul beberapa bercak berwarna merah pada kulit pada sekitar 85% penderita, kadang-kadang juga terjadi kebotakan pada beberapa bagian.
  • Kadang-kadang terjadi masalah di ginjal pada sekitar 50 – 60% penderita, akan tetapi kondisi ini bisa diobati dengan mudah, hanya 25% kasus ini yang bisa dikatakan parah.
  • Kadang-kadang juga terjadi masalah pada organ jantung oleh 25% penderita, disertai gangguan pada organ-organ pernafasan.
  • 60% penderita mengalami problem sistem saraf pusat dalam bentuk palpitasi (gemetaran) dan problem pernafasan.
  • Terjadi problem pada konjunktiva dan banyak keluar tahi mata. Sebagian penderita juga mengalami peradangan mata.
Efek Bekam terhadap Penyakit Lupus

  1. Bekam meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan aktivitas membran sinovial dan melindunginya dari efek penyakit lupus, di mana kadang-kadang terbentuk fibrosis seiring dengan berjalannya waktu. Membran juga bekerja mensekresikan cairan sinovial sehingga pergesekan antar sendi berkurang dan berkurang pula rasa nyeri.
  2. Bekam meluaskan pembuluh darah tubuh secara umum melalui zat nitrit oksida (NO) yang disekresikan bersama sayatan yang terjadi dalam terapi bekam. Suplai darah melimpah ke seluruh organ yang terkenak dampak penyakit ini, sehingga melindungi penderita dari berbagai macam problem kesehatan.
  3. Bekam meningkatkan pengeluaran zat endorfin dan enkefalin yang membantu meredakan rasa nyeri.
  4. Bekam berfungsi meringankan sakit melalui mekanisme Gate Control Theory.
  5. Bekam mengeluarkan zat prostaglandin yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri.
  6. Bekam memperbaiki kekebalan tubuh dan melindungi organ tubuh dari pengaruh aktivitas berlebihan dari sistem kekebalan terhadapnya.


Catatan :
  • Hendaknya penderita tidak menghentikan semua obat yang diresepkan kepadanya, kecuali dengan saran dokter.
  • Penderita harus menghindari situasi-situasi yang memperburuk kondisi psikologisnya.
  • Penderita hendaknya berusaha selalu rileks dan mengurangi kerja berat.
  • Penderita hendaknya menggunakan sarana kesembuhan lain yang telah dianjurkan oleh Rasulullah Saw seperti sedekah dan doa.

Eksperimen dan Hasil Terapi
Hasil terapi bekam terhadap kasus penyakit lupus adalah “baik”. Terjadi pemulihan kondisi secara bertahap, dan pada umumnya terjadi sejak pertama kali dilakukan terapi.


Sumber : Al-Usus Al-‘Ilmiyah lil Mu’jizah An-Nabawiyyah Al-Hijamah (Dr. Ahmad Razak Sharaf)